PPDB Kota Semarang 2024 Terungkap: Benarkah Ada Praktik Titip Menitip?
Simak klarifikasi mengejutkan dari Dinas Pendidikan Kota Semarang mengenai isu titip menitip dalam PPDB 2024.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang menegaskan bahwa tidak ada praktik titip menitip dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) Kota Semarang 2024. Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menanggapi kabar yang menyebutkan aparat penegak hukum, wartawan, pejabat, dan anggota dewan menitipkan peserta didik dalam PPDB 2024.
"Kami perlu meluruskan bahwa masyarakat yang datang ke posko (PPDB) bertujuan untuk konsultasi karena ada yang belum memahami sistem PPDB," jelas Bambang setelah rapat koordinasi dengan Komisi D DPRD Kota Semarang, Rabu (26/6/2024).
Bambang menyebut banyak masyarakat yang datang ke Posko PPDB untuk menanyakan mekanisme PPDB, seperti kemungkinan perpindahan dari jalur zonasi ke jalur prestasi atau sebaliknya.
"Masyarakat membutuhkan informasi, bukan titip menitip. Kami sudah menetapkan aturan yang melarang praktik titip menitip," tegasnya.
Sekretaris Disdik Kota Semarang sekaligus Ketua PPDB Kota Semarang, Erwan Rachmat, mengatakan masih banyak masyarakat yang kurang paham mengenai sistem PPDB meskipun sosialisasi telah dilakukan hingga tingkat bawah. Mereka yang belum paham datang untuk berkonsultasi ke posko PPDB.
"Ini semua dalam rangka konsultasi dan konfirmasi. Kami menjelaskan tentang jalur prestasi, zonasi, dan lain-lain. Tidak ada praktik titip menitip, apalagi dengan paksaan," ujarnya dengan tegas.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang, Rahmulyo Adi Wibowo, mengatakan bahwa pihaknya telah meminta klarifikasi dari pihak yang mengeluarkan pernyataan tentang adanya titip menitip. Hasil klarifikasi menunjukkan bahwa pernyataan tersebut merupakan kesalahan manusia.
"Beliau telah menyampaikan permintaan maaf atas pernyataan tersebut," katanya.
Rahmulyo menambahkan bahwa sistem PPDB online ini sudah transparan dan dirancang untuk menghindari praktik kecurangan. Algoritma komputer digunakan untuk mendeteksi siapa saja yang memenuhi persyaratan.
"Jika ada praktik titip menitip, bagaimana caranya? Jika posisi 1 - 40 diterima, tidak mungkin tiba-tiba digeser oleh yang lain. Menurut saya, sistem online sudah sangat transparan dan dirancang untuk menghindari praktik kecurangan. Oleh karena itu, saya klarifikasi pernyataan tersebut," jelasnya. (eyf)
Harga Emas Antam Hari Ini di Semarang Senin 20 September 2025 Naik Rp1.000 Per Gram |
![]() |
---|
Komunitas Film KCFI Semarang Dorong Hadirnya Fim Edukatif di Tengah Dominasi Film Horor |
![]() |
---|
Ditarget Beroperasi Tahun Depan, Pemkot Siapkan Skema Konektivitas Heritage Semarang Lama |
![]() |
---|
Pasar Johar Sepi, Komisi B DPRD Kota Semarang Dorong Digitalisasi dan Integrasi Wisata Kota Lama |
![]() |
---|
Kota Semarang Berawan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Senin 22 September 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.