Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Nasional

Usulan Singkong sebagai Komoditas Penerima Pupuk Bersubsidi Dapat Sambutan Positif

Upaya peningkatan produktivitas singkong dapat mendukung program ketahanan pangan nasional.

Editor: rival al manaf
istimewa
Ilustrasi Pupuk Bersubsidi 

TRIBUNJATENG.COM - Singkong sebagai komoditas alternatif pangan memiliki kandungan karbohidrat setara beras, sehingga upaya peningkatan produktivitas singkong dapat mendukung program ketahanan pangan nasional.

Oleh karena itu untuk mendorong produktifitasnya pemerintah kemudian mengusulkan tanaman pangan singkong sebagai salah satu penerima pupuk bersubsidi.

Menanggapi usulan tersebut, PT Pupuk Indonesia (Persero) menyambut baik.

Baca juga: Nasib 6 Narapidana Yang Selundupkan HP ke Dalam Lapas Pati, Akhirnya "Dibuang" ke Nusakambangan

Baca juga: Sambut Hari Bhayangkara Ke-78, Polres Jepara Berikan Beasiswa Dan Bantuan Bibit Hingga Pupuk Gratis

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh menyatakan dukungannya tersebut dalam webinar bertajuk "Masih Perlukah Subsidi Pupuk untuk Singkong?” yang diselenggarakan oleh ProPakTani, Kamis (27/6/2024).

Tri memastikan bahwa Pupuk Indonesia telah mempunyai pupuk NPK yang diformulasikan khusus untuk peningkatan produktivitas tanaman singkong.

"Pupuk Indonesia berpengalaman untuk pengembangan pupuk NPK berbasis komoditas."

"Saat ini Pupuk Indonesia juga memiliki kemampuan untuk produksi pupuk NPK untuk pemenuhan kebutuhan petani singkong. Apabila Pemerintah mengeluarkan regulasi terkait pupuk bersubsidi NPK komoditas singkong, kami siap memproduksinya," ujar Tri Wahyudi.

Ia menambahkan, pupuk yang diformulasikan khusus untuk singkong adalah NPK Singkong Pusri.

Pupuk ini memiliki kandungan Nitrogen 17 persen, Phosphatase 6 persen, dan KCL 25 persen. NPK Singkong ini mampu meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas singkong.

Pupuk Indonesia telah mengenalkan NPK Singkong kepada petani di beberapa wilayah dengan sistem demonstration plot (demplot).

Pupuk Indonesia juga membuat Kampung Singkong di Lampung Tengah, tepatnya di Desa Sriwijaya Mataram, Kecamatan Bandar Mataram.

Desa ini menjadi percontohan pengembangan komoditas singkong yang dilakukan Pupuk Indonesia.

"Adapun dosis pemupukannya mencapai 700 kilogram per hektare atau sesuai dengan hasil analisa kondisi tanah."

"Pupuk Indonesia sudah mengedukasi petani agar mereka tidak sembarangan, kita lihat dulu nutrisi tanahnya seperti apa. Pupuk Indonesia sudah menyebar mobil uji tanah yang bisa membantu kelompok tani untuk menganalisa kandungan hara tanah pada suatu wilayah. Sehingga pemupukannya presisi sesuai dengan kebutuhan tanaman," jelas Tri Wahyudi.

Adapun bukti lain dari perhatian Pupuk Indonesia terhadap komoditas singkong, tambahnya, pihaknya telah melakukan demplot di lahan bekas tambang timah yang ada di Bangka Belitung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved