Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

LIPSUS: Mantan Pengelola Judi Online Akui Kemenangan dan Kekalahan Sudah Diatur

Tim Tribunjateng.com melakukan penelusuran dan bertemu dengan orang-orang yang sudah ketagihan judi online.

Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG/TITO ISNA UTAMA
ILUSTRASI permainan judi online di gawai. 

Dari pendataan tersebut, judi online seolah menjadi keseharian ratusan ribu masyarakat di Jateng. "Ketagihan" kata tersebut acapkali muncul dari bibir para pemain judi online asal Jateng.

Apalagi bila menang judi online (judol) maka mereka senang dan berbagi cerita. Namun bila kalah dan sering kalah, mereka diam tak bercerita.

Tribun menemui Adi satu di antara warga Kabupaten Kendal Jateng. Layaknya jam makan, situs judi online bisa ia akses tiga sampai lima kali dalam sehari. Adi bersama rekan-rekannya mengakses situs judi online bersamaan. Mereka pun kadang patungan/urunan untuk top up situs judol.

"Sebenarnya hanya hiburan, kadang kalah kadang menang," ucap Adi seorang sopir kendaraan logistik, kepada Tribunjateng.com, Kamis (27/6/2024).

Hampir dua tahun Adi bermain judi online, menurutnya persentase kemenangan lebih banyak ketimbang bermain judi totogelap atau togel. Ia dan kawan-kawannya juga punya istilah khusus dalam permainan judi online.

Misalnya kalah, Adi menyebut dengan kata "Lost" sedangkan jika menang ia menyebut "Strike". Pria 41 tahun itu menerangkan, seringkali mendapat strike dengan nominal lebih dari Rp 1,5 juta dalam sekali permainan.

"Kalau lost ya lost, kadang tak balik modal. Resikonya memang besar namanya juga berjudi," terangnya.

Situs judi online dikatakan Adi jiga bertebaran dan dengan mudah bisa diakses masyarakat. Adi juga menceritakan kondisi saat ia lost dalam permainan judi online yang sering ia lakukan. Akhir-akhir ini dia serng lost akhirnya hutang menumpuk.

Dompet Digital

Dalam bermain judi online ia selalu memanfaatkan dompet digital saat bertransaksi. Baik untuk top up saat bermain judi online ataupun penarikan hasil judi online. Hal tersebut ia lakukan untuk antisipasi jika pihak kepolisian melacak transaksi para pemain judi online.

"Jaga-jaga saja, kalau melalui dompet digital kan susah dilacak, beda dengan rekening langsung yang mudah dilacak," papar Adi.

Selain itu, dompet digital ia gunakan untuk antisipasi adanya pembobolan rekening. Ada beberapa dompet digital yang Adi gunakan. Dompet digital yang ia pakai tergantung dari permainan judi online yang Adi akses.

Di era digital, ada puluhan ribu dompet digital atau e-wallet yang bisa diakses langsung oleh masyarakat.

Penggunaan e-wallet untuk transaksi judi online juga diwaspadai oleh Pusat Pelaporan dan Analisi Transaksi Keuangan (PPATK).

Dikutip dari data Kominfo RI, pada September 2023 ada 1.005 e-wallet telah diblokir oleh Kominfo. Kominfo juga memblokir 971.285 situs judi online bersamaan dengan pemblokiran e-wallet tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved