Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Opini

Mengubah Tantangan Menjadi Peluang: Gen Z dan Fenomena Pengangguran

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 9,9 juta generasi Z di Indonesia tidak bekerja dan kuliah.

Editor: muh radlis
IST
Maryana, Mahasiswi Program Studi D-3 Akuntansi Politeknik Harapan Bersama 

Oleh : Maryana
Mahasiswi Program Studi D-3 Akuntansi Politeknik Harapan Bersama

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 9,9 juta generasi Z di Indonesia tidak bekerja dan kuliah.

Hal ini tentu menjadi permasalahan serius bagi pemerintah karena menghambat pemanfaatan bonus demografi dan perwujudan visi Indonesia Emas 2045.

Bonus demografi sendiri merupakan kondisi dimana proporsi penduduk usia kerja (15 sampai 64 tahun) mengalami penurunan dan mencapai puncaknya.

Di sisi lain, proporsi penduduk usia non-kerja (anak-anak dan lansia) relatif rendah.

Saat ini Indonesia sedang menghadapi bonus demografi yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2030.

Jika sumber daya manusia (SDM) digunakan secara bijak, bonus demografi ini akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi bagi Indonesia.

Namun, banyaknya generasi Z yang tidak bekerja atau kuliah menunjukkan bahwa Indonesia belum bisa memanfaatkan bonus demografinya.

Hal ini tentu saja menghambat pertumbuhan ekonomi dan memperparah permasalahan sosial seperti kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, dan kesenjangan sosial.

Hal ini tidak sesuai dengan visi ``Indonesia 2045'', yang mana salah satu pilar utama visi “Indonesia Emas 2045” adalah pengembangan sumber daya manusia yang unggul.

Namun tingginya angka pengangguran di kalangan generasi Z atau yang dikenal Gen Z dapat menjadi kendala besar dalam mewujudkan visi Indonesia emas pada tahun 2045.

Generasi Z sendiri merupakan kelompok orang yang lahir antara tahun 1997 hingga tahun 2012.

Alhasil, Gen Z kini tumbuh dan berkembang di era teknologi yang berkembang pesat.

Karena mereka sudah mengenal teknologi sejak dini, mereka memiliki kemahiran teknologi yang luar biasa dibandingkan generasi sebelumnya.

Gen Z merupakan generasi inklusif yang memiliki komitmen kuat terhadap prinsip kesetaraan.

Mereka berpartisipasi dalam gerakan sosial dan politik dan menjadi suara kuat yang mendorong perubahan positif.

Mereka juga memiliki kesadaran yang tinggi terhadap isu-isu global dan sosial serta merupakan pengguna aktif media sosial, berbagi momen dan kreasi mereka.

Mengapa Gen Z lebih memilih menganggur?

Apakah karena kurangnya pendidikan atau kurangnya keterampilan?

Studi dari berbagai lembaga menunjukkan bahwa Gen Z lebih memilih menganggur karena mereka percaya dunia kerja itu sulit.

Gen Z yang tumbuh di lingkungan serba cepat dimana segala sesuatunya mudah diakses dan instan.

Mereka sudah terbiasa dengan teknologi dan informasi canggih yang bisa mereka akses dalam hitungan detik.

Oleh karena itu, mereka mempunyai harapan yang besar untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan cita-cita dan kemampuannya.

Namun, ketika mereka benar-benar memasuki dunia kerja, mereka menjadi kecewa karena pekerjaannya tidak sesuai harapannya, dan akhirnya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya.

Selain itu, Gen Z sering dikatakan kurang memiliki soft skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja dan lebih fokus pada hard skill.

Akibatnya, mereka seringkali tidak siap menghadapi tantangan dunia kerja yang memerlukan lebih dari sekedar hard skill.

Gen Z juga sering menghindari pekerjaan yang monoton, penuh tekanan, dan lebih memilih pekerjaan yang fleksibel dan disesuaikan dengan preferensi pribadinya.

Lahir di era perkembangan teknologi yang pesat, Gen Z berpotensi mengubah kondisi saat ini.

Mereka dapat memanfaatkan teknologi dan informasi yang ada untuk mencari peluang kerja yang sesuai dengan harapan mereka.

Mereka juga perlu mengembangkan dan meningkatkan soft skill yang diperlukan dalam dunia kerja serta memperoleh keunggulan kompetitif untuk menghadapi tantangan dunia kerja.

Dunia kerja memang sulit, tapi itu bukan alasan untuk menyerah ketika keadaan menjadi sulit.

Gen Z dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan teknologi dan informasi serta memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesadaran dan keterampilannya untuk menghadapi tantangan dunia kerja.

Dengan langkah yang tepat, tantangan dunia kerja Gen Z dapat menjadi peluang untuk masa depan yang lebih cerah.

Pemerintah juga dapat memanfaatkan bonus demografi yang ada untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved