Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Prihatin Pendangkalan Sungai Juwana Pati, Jampisawan Olah Eceng Gondok jadi Pupuk Organik

Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana mengolah eceng gondok menjadi pupuk untuk mengatasi masalah di Sungai Silugonggo Pati.

Tribunjateng.com/Mazka Hauzan Naufal
Tempat produksi pupuk berbahan utama eceng gondok di Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana, Pati. 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan) mengolah eceng gondok yang jadi salah satu masalah di Sungai Silugonggo Pati menjadi barang bernilai guna, yakni pupuk.

"Jampisawan menilai bahwa pendangkalan di Sungai Juwana disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pertanian, dan eceng gondok," kata anggota Jampisawan Ari Subekti di kediamannya, Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana, Selasa (2/7/2024). 

Menurut dia, ketika berbagai jenis sampah bertemu dan terperangkap di tanaman eceng gondok, hal itu dapat mempercepat proses pendangkalan sungai.

Baca juga: Pohon Natal 13 Meter dari Eceng Gondok di Saloka Pecahkan Rekor ke-11.471 MURI, Ini Penampakannya

Ari menambahkan, keberadaan eceng gondok juga mengganggu para nelayan tradisional saat mencari ikan. Sebab, jalur sungai terhalang oleh tanaman liar tersebut. 

Sering kali, permukaan air sungai tertutup eceng gondok sampai sepanjang 200 meter hingga 300 meter.

Sehingga, para nelayan akhirnya tidak jadi melaut. 

"Sebab, eceng gondok ini sering menyangkut di baling-baling perahu tradisional dan menyebabkannya patah," papar dia. 

Oleh karena itu, Jampisawan mengolah eceng gondok menjadi Pupuk Organik Asam Humat.

"Kami punya gagasan mengolah eceng gondok menjadi pupuk. Kenapa pilihannya pupuk, karena kalau dibuat pupuk kami bisa mengambil cakupan eceng gondok yang banyak, berbeda jika dibuat kerajinan dan sebagainya," jelas Ari. 

Namun demikian, dirinya menyadari bahwa upaya ini belum memberi dampak signifikan dalam upaya pencegahan sedimentasi di Sungai Silugonggo

"Maka harapan kami bisa memberi contoh kepada pemerintah agar desa-desa yang di hulu sungai Juwana diberi pendidikan dan kemudian ada unit-unit kecil pengolahan eceng gondok di wilayah masing-masing," kata dia.

Selain mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, menurut Ari pembuatan pupuk dari eceng gondok juga akan membuka peluang lapangan kerja baru. 

Ari menjelaskan, eceng gondok memiliki kandungan asam humat yang tinggi. 

Sehingga cocok untuk lahan pertanian yang sering terendam banjir.

"Berdasarkan literasi yang kami baca, eceng gondok mengandung asam humat tinggi. Ini adalah unsur pembenah tanah yang akan mengembalikan unsur hara dan mengikat unsur hara supaya tidak hanyut ketika terjadi banjir," jelas dia. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved