Berita Internasional
Korea Utara Hukum Mati dan Penjara Seumur Hidup 30 Remaja yang Kedapatan Nonton Drakor
Sebanyak 30 remaja di Korea Utara dilaporkan telah dijatuhi hukuman mati dan penjara seumur hidup.
Seorang wanita atau pembelot dari Korea Utara mengatakan, ponsel yang digunakan di Korea Utara akan diperiksa secara acak dan jika ketahuan menggunakan bahasa gaul atau frasa dari Korea Selatan dapat dikenakan hukuman.
"Anak-anak muda yang lewat bisa ketahuan sedang mengetik pesan atau menggunakan kata-kata yang tidak lazim di Korea Utara akan ketahuan," ungkapnya.
Selain itu, penggunaan gaun putih atau kacamata hitam di pesta pernikahan, bukan hanbok, juga dihukum karena dianggap bisa mencemarkan ideologi reaksioner.
Korea Utara menyangkal adanya pelanggaran HAM
Larangan keras terhadap dunia hiburan Korea Selatan di Korea Utara bukanlah hal baru.
Tindakan ini dimulai di bawah mantan pemimpin Kim Jong-il dan semakin intensif di bawah putranya, Kim Jong-un yang saat ini menjadi pemimpin tertinggi di Korea Utara.
Rezim tersebut melihat infiltrasi budaya pop Korea Selatan sebagai ancaman terhadap ideologi yang menuntut kesetiaan penuh kepada dinasti Kim, yang telah memerintah sejak berdirinya Korea Utara pada tahun 1948.
Di tingkat internasional, Korea Utara menepis tuduhan pelanggaran hak asasi manusia, dan menyebutnya sebagai "konspirasi" yang bertujuan untuk mengganggu stabilitas rezim negara tersebut.
Namun, laporan dan kesaksian dari para pembelot menunjukkan gambaran yang mengerikan tentang upaya yang akan dilakukan rezim untuk mempertahankan kekuasaannya.
Dalam beberapa minggu terakhir, Korea Utara telah mengirimkan ribuan balon berisi sampah ke perbatasan sebagai balasan terhadap balon Korea Selatan yang membawa selebaran anti-Pyongyang, uang dollar, dan stik USB berisi K-pop dan K-drama. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "30 Remaja Korea Utara Dihukum Mati dan Penjara karena Menonton Drakor"
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Disambut Hangat Kim Jong Un di Korea Utara Tingkatkan Kerjasama
Serangan Geng Tewaskan 50 Orang di Haiti, Mayat-Mayat Dibiarkan Tergeletak hingga Dimakan Anjing |
![]() |
---|
Kasus Pemerkosaan Berantai di Arizona Akhirnya Terungkap Setelah 30 Tahun |
![]() |
---|
Inilah Sosok Diella, "Menteri" AI Pertama di Dunia yang Bertugas Mengawasi Korupsi Kabinet |
![]() |
---|
Pidato Berapi-api Anak SMA Ini Disebut sebagai Pemicu Demo Nepal |
![]() |
---|
Korban Tewas Kerusuhan di Nepal Bertambah Jadi 51 Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.