Berita Grobogan
Detik-detik Bos Tambang Ilegal Tewas Tertimbun Bebatuan Kapur Saat Antar Makanan di Grobogan
Detik-detik bos penambangan kapur, Suadi (62), tewas tertimbun bebatuan kapur di lokasi tambang ilegal miliknya di Desa Kapung
TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN – Detik-detik bos penambangan kapur, Suadi (62), tewas tertimbun bebatuan kapur di lokasi tambang ilegal miliknya di Desa Kapung, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Minggu (7/7).
Suadi menderita luka serius usai dihujani batu berukuran besar dari atas tebing setinggi sekitar 10 meter.
Berdasarkan data Polsek Tanggungharjo, korban warga Desa Kapung itu sebelumnya dilaporkan tengah mengantarkan makanan untuk beberapa pekerja tambang batu tak berizin tersebut.
Siang itu sekitar pukul 11.30, saat para pekerjanya mulai menyantap makanan, korban tiba-tiba berjalan kaki menaiki perbukitan batu itu.
Nahas, seketika itu juga longsor terjadi hingga material bebatuan menimpa tubuh korban.
Mengetahui insiden tersebut, tiga orang buruh tambang batu di sana langsung berlarian berupaya mengevakuasi korban.
Korban pun kemudian dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhamadiyah, Gubug, Grobogan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Korban yang dinyatakan meninggal dunia selanjutnya dimakamkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat.
"Iya benar kejadiannya seperti itu. Korban luka parah dan tidak terselamatkan," kata Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Agung Joko Haryono, Senin (8/7).
Berdasar informasi yang dihimpun, bisnis tambang batu yang dikelola korban ini beberapa tahun lalu sempat mengantongi izin.
Namun dalam perkembangannya, izin usaha pertambangan operasi produksi tak lagi diteruskan hingga kemudian nekat menambang manual secara gelap.
"Tambang manual, tidak ada izin. Kami imbau, pelaku usaha tambang jangan beroperasi sebelum izin dilengkapi," ujar Agung.
Catatan Tribun Jateng, pada Juni tahun lalu, tambang batu juga menewaskan dua warga. Kedua korban, Sunawar (46) dan Sunawar (51), warga Desa Terkesi, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, tewas saat tengah menggali tebing batu tak jauh dari rumahnya. Kedua korban menderita luka serius akibat dihujani batu berukuran besar dari tebing setinggi sekitar 15 meter.
Sebelum kejadian, keduanya tengah menggali tebing batu secara manual. Tumpukan batu yang dikumpulkan dengan peralatan seadanya seperti linggis dan belencong itu kemudian diangkut di atas dump truk yang mengantre.
Nahas, baru terkumpul sedikit batu di atas satu truk, longsor terjadi dan menimpa keduanya. Satu truk pun hancur dan terguling. (kps/Tribunnews)
Baca juga: Data Coklit Masuk 58 Persen, KPU Kota Semarang Catat 7.108 Pemilih Masuk Kategori tak Penuhi Syarat
Baca juga: Pabrik Garmen PT Hansoll Indo Java di Boyolali Terbakar, Belasan Karyawan Alami Sesak Napas
Baca juga: Semen Gresik Gelar Learn & Share Antigratifikasi di Lingkungan Perusahaan, Hadirkan Narasumber KPK
Baca juga: Kasus Kerangkeng Manusia, Mantan Bupati Langkat Divonis Bebas
Detik-detik Mencekam Angin Puting Beliung Mengamuk Jelang Magrib di Grobogan |
![]() |
---|
Angin Puting Beliung Melanda Desa Tajemsari Grobogan, Dwi: Kejadiannya Jelang Maghrib |
![]() |
---|
Berikut Kata Dinas Pendidikan Grobogan Menyoal Nasib SDN Kecil Karangasem |
![]() |
---|
Balita Grobogan Tewas Dianiaya Ibu Angkat dan Kekasihnya karena BAB di Celana |
![]() |
---|
Kisah Muhammad Rasya, Pelajar Grobogan Wakili Jateng di Paskibraka Nasional 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.