Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Sosok Gusti Bhre, Kandidat Cawalkot Solo, Masih Lajang, Ini Alasan Terpilih Jadi Mangkunegara X

Inilah Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo atau yang lebih akrab disapa Gustri Bhre

Editor: muslimah
TRIBUNJATENG
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara X atau kerap disapa Gusti Bhre 

Dia mengikuti Willem C. Vis International Commercial Arbitration Moot (Vis Moot) dengan posisi timnya di ranking 4 dari 53 tim.

Itu adalah pertandingan pengadilan semu yang diselenggarakan oleh Pace Law School, Vis Moot Foundation dan United Nations Commission on International Trade Law.

Pre-moot adalah pemanasan para peserta untuk memperbaiki argumen dan latihan tanding sebelum terjun ke ajang Vis Moot.

Pre-moot diikuti oleh 30 universitas dari seluruh dunia dan merupakan salah satu kegiatan pre-moot paling bergengsi di Eropa.

Sebagai generasi milenial, GPH Bhre berpandangan bahwa kebudayaan menjadi harga diri dan identitasnya.

"Saya menyadari bahwa Pura Mangkunegaran memiliki warisan budaya luhur yang tidak serta merta, dapat diturunkan secara biologis. Namun, berusaha mlampahaken (menjalankan), sebagai dapat diwariskan pada generasi yang akan datang," ujar GPH Bhre, dikutip Kompas.com, 12 Maret 2022.

Menurutnya kebudayaan terikat dengan kegiatan sehari-hari, mulai dari cara menjalankan hidup, cara makan, berpakaian, berbicara, berkesenian, juga apa yang dihasilkan.

"Saya mengajak seluruh insan masyarakat dan masyarakat indonesia, khususnya Surakarta. Bersama-sama mengamalkan nilai-nilai luhur yang diajarkan kepada kita, melestarikan, dan terus mengembangkan kebudayaan Mangkunegaran," kata GPH Bhre.

Alasan terpilihnya GPH Bhre

GPH Bhre memiliki kakak tiri laki-laki, yaitu GPH Paundrakarna Sukma Putra. Akan tetapi, GPH Paundrakarna justru tidak terpilih menjadi Mangkunegara X.

Dilansir Kompas.com, 6 Maret 2022, Pengageng Wedhana Satrio Pura Mangkunegaran KRMT Lilik Priarso menyampaikan bahwa penunjukan GPH Bhre berdasarkan hasil musyawarah antar keluarga dan sederet dalem Puro Mangkunegaran.

Selain itu Lilik menyampaikan bahwa Pura Mangkunegaran masih memegang paugeran "adat istiadat" Kerajaan Mataram, seperti diberitakan Kompas.com, Sabtu (19/3/2022).

Dia mengatakan penerus tahta Pura Mangkunegaran seusai wafatnya KGPAA Mangkunegara IX harus anak laki-laki.

Lebih diutamakan putra laki-laki dari permaisuri atau prameswari dalem.

"Sudah mengerucut pada pranata adat yang kita anut. Suksesi itu akan dipegang oleh putro kakung dari Prameswari," kata Lilik di Pura Mangkunegaran Solo 17 Maret 2022.

(TribunNewsmaker.com)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved