Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Alasan Bripda Jeisly Aniaya 3 Anak di Bawah Umur Karena Mencuri Ayam

Bripda Jeisly Matahelumual, dilaporkan karena dugaan terlibat dalam kasus kekerasan terhadap tiga anak di bawah umur.

Editor: raka f pujangga
kompas.com
Ilustrasi Polisi (KOMPAS.com/NURWAHIDAH) 

TRIBUNJATENG.COM - Seorang anggota kepolisian dari Polres Buru Selatan, Bripda Jeisly Matahelumual, dilaporkan karena dugaan terlibat dalam kasus kekerasan terhadap tiga anak di bawah umur di Halong Baru, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.

Kombes Pol. Areis Aminullah, Kabid Humas Polda Maluku, mengungkapkan dalam konferensi persnya bahwa peristiwa tersebut terjadi setelah Bripda Jeisly dan sejumlah temannya bersama ketiga korban mengonsumsi minuman keras pada dini hari Senin (15/7/2024).

Baca juga: Berhari-hari Hilang Nur Farah Ditemukan Tewas di Kebun Sawit, Tersangka Diduga Polisi Beristri

Motif penganiayaan diduga muncul setelah Bripda Jeisly mengetahui bahwa ketiga korban diduga sebagai pelaku pencurian ayam milik kakeknya.

"Memang benar kejadian penganiayaan oknum anggota polisi di Halong Baru. Itu terjadi setelah pelaku tahu kalau yang mencuri ayam milik kakeknya adalah ketiga korban," kata Kabid Humas Polda Maluku, Rabu (17/7/2024).

Usai mengkonsumi miras, terlapor dan teman-temannya menuju tempat nonton bareng partai final Uero.

Kala itu, terlapor sempat menanyakan kasus pencurian ayam dan dijawab secara spontan oleh korban KK, bahwa mereka yang mencuri ayam.

"Saat tahu para korban yang mencuri ayam, terlapor naik pitam dan kemudian menemui dan menganiaya JS yang sedang menonton bola," jelasnya.

Terlapor juga menyuruh salah seorang temannya Rikardo Tentua untuk memanggil korban YT.

Keduanya kemudian dibawa ke rumah kosong milik terlapor. Di sana, mereka kemudian dianiaya menggunakan kepalan tangan.

Saat itu, Terlapor kembali menyuruh Rikardo untuk memanggil korban KK.

Tak berselang lama korban datang dan langsung dianiaya. "Setelah itu korban JS dan YT langsung melarikan diri," jelasnya.

Akibat insiden itu, ketiga korban mengalami luka-luka, korban KK mengalami bengkak di kepala dan wajah.

Sementara Korban JS mengalami luka robek di wajah, bengkak dan memar di dahi. Sedangkan korban YT mengalami luka robek di pelipis kiri.

Kabid Humas menjelaskan, menurut keterangan Ketua RW setempat, para korban memang terkenal suka miras dan mabuk, juga sering melakukan keributan/keonaran di lingkungan tempat tinggal mereka.

Seperti melempar kantor desa dan melempar kaca mobil milik pendeta sampai pecah dan juga memukul orang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved