Berita Semarang
BAKUL SEGAR Beri Kemudahan Urus NIB oleh Pemkot Semarang
Kemudahan akses bagi para pedagang pasar tradisional diberikan Pemerintah Kota Semarang dengan melaunching program BAKUL SEGAR
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kemudahan akses bagi para pedagang pasar tradisional diberikan Pemerintah Kota Semarang dengan melaunching program BAKUL SEGAR atau singkatan dari Bantu Kembang Usaha Lancar Untuk Semarang Tanggap Pasar Tradisional).
Kamis(18/7) pagi, launching program dilakukan di Pasar Waru dengan membagikan sebanyak 200 kartu Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi para pedagang pasar tradisional yang biasa berjualan di Pasar Waru dan Pasar Dargo.
Program BAKUL SEGAR ini mendorong para pedagang untuk memiliki izin usaha atau Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai identitas berusaha yang kaya manfaat. Pedagang yang telah memiliki NIB, tercatat secara sah memiliki ijin usaha sehingga akan lebih mudah untuk mendapatkan akses ke berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan oleh pemerintah maupun lembaga keuangan.
“Dengan NIB, panjenengan semua dapat lebih mudah mengakses layanan kredit usaha, akses pasar, akses pendampingan usaha, akses bantuan usaha mikro, akses jejaring yang lebih luas, akses pelatihan, dan akses perlindungan hukum,” ungkap Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kota Semarang Hernowo Budi Luhur mewakili wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Hal ini, lanjutnya akan semakin meningkatkan daya saing para pedagang sehingga lebih mudah mengembangkan usaha.
Pemkot Semarang melalui BAKUL SEGAR menjamin pengurusan izin usaha tidak akan repot dan rumit. Pengurusan ijin akan sangat mudah, cepat, dan gratis bisa dengan HP sampai izin tersebut terbit. Untuk mempermudah dan mendekatkan layanan, BAKUL SEGAR juga akan hadir dan mengadakan kegiatan pelayanan keliling di pasar tradisional.
“Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi stimulan bagi para pelaku ekonomi, khususnya para pedagang untuk mengurus perizinan berusaha,” ungkap Hernowo.
Menurut Hernowo, keberadaan pasar Waru, pasar Dargo dan pasar tradisional lain di Kota Semarang menjadi salah satu indikator paling nyata kegiatan ekonomi masyarakat.
Dengan masih hidupnya pasar tradisional, tentu akan memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi, salah satunya sebagai pusat interaksi ekonomi yang berpotensi investasi di Kota Semarang.
Potensi kontribusi pasar dalam perekonomian pun menjadi perhatian pemerintah. Hingga saat ini dan seterusnya, keberpihakan pemerintah dalam mendukung usaha pedagang pasar tidak hanya dalam bentuk revitalisasi pasar atau menjembatani produk lokal kepada masyarakat, melainkan juga peningkatan kualitas layanan melalui kepemilikan izin usaha.
"Harapannya setelah memegang NIB, pelaku usaha akan lebih tenang dan terjamin dalam menjalankan serta mengembangkan usaha. Hal inipun akan menghidupkan roda perekonomian tumbuh baik dan sejahtera," pungkas Hernowo.
Baca juga: KPK Bawa Empat Orang Usai Menggeledah Kantor Chimarder 777 Gunungpati Semarang
Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Haru Biru - NTRL
Baca juga: Misteri Temuan Mayat Dalam Karung, Diselipkan di Pijakan Kaki Sepeda Motor Vario
Baca juga: Update Transfer Nico Williams ke Barcelona, Deco Lobi Agen Pemain
Soal LRT, Djoko Setijowarno: Lupakan! Fokus Perrbaiki Trans Semarang yang Dijuluki Cumi Darat |
![]() |
---|
Kota Semarang Hujan Ringan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Kamis 14 Agustus 2025 |
![]() |
---|
500 RT di Kota Semarang Pilih Tidak Cairkan Dana Operasional Rp25 Juta, Ini Pertimbangan Mereka |
![]() |
---|
Gerakan Sosial Masif Didorong di Semarang, Wali Kota: PKK dan Posyandu Dilibatkan |
![]() |
---|
Segmen Premium Jadi Strategi IFPF Dongkrak Ekspor Furnitur Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.