Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jamaah Islamiyah Bubar

Permintaan Maaf Abu Fatih Mantan Ketua Mantiqi II, Jamaah Islamiyah Resmi Bubar

Permintaan maaf disampaikan oleh Mantan Ketua Mantiqi II Jamaah Islamiyah (JI), Abu Fatih.

|
Editor: rival al manaf
Tribunnews.com
Mantan Ketua Mantiqi II Jamaah Islamiyah (JI) Abu Fatih. 

Ustaz Abu menambahkan, meskipun sempat ditanyakan maksud kedatangan, kelima orang tersebut tidak memiliki tujuan yang jelas.

"(Tapi) Mereka tetap tertutup, tidak mau menjelaskan bahwa punya rencana Bom Bali itu. Selisih, kalau tidak salah tiga atau lima hari (ketemu), meletus bom Bali itu," kata dia.

"Waktu itu yang saya ingat ada Dulmatin, terus ada Idris kalau tidak salah. Lainnya tidak ingat," imbuhnya. Menurut dia, dari lima orang tersebut tidak ada sosok Imam Samudra. Pasalnya, ia hafal dengan muka Imam Samudra.

"Tidak (ada). Kalau Imam (Samudra) itu saya kan kalau ke Malaysia suka ketemu. Jadi saya hafal," kata dia.

 Tidak ada perintah melawan aparat

Abu Fatih menambahkan, selain sempat didatangi oleh lima orang, dia mengaku sempat bertemu dengan Ali Imron yang juga pelaku Bom Bali I, di kantor perwakilan JI di Surabaya.

"Saya ketemu terus tiba-tiba maki-maki saya, saya itu heran ada apa sebenarnya," kata dia. "Iya, tiba-tiba kami, kira-kira ya, 'Ente itu komandan enggak becus", lah. Aku heran saja," sambungnya.

Lebih lanjut, Ustaz Abu menambahkan, JI tidak pernah atau belum pernah mengeluarkan fatwa tentang keabsahan jihad di Indonesia, apalagi memberikan perintah sampai melawan aparat atau pemerintah.

"Dalam pengadilan itu kan (para pelaku Bom Bali), mereka itu kan memang bisa disimpulkan itu, menjadi splinter dari JI. Artinya menyempal, buat kelompok sendiri, menyempal, dan bawa misi sendiri yang berbeda dengan JI," paparnya.

Terkait JI yang membubarkan diri, Ustaz Abu menegaskan, prosesnya sangat panjang. Pada intinya dalam prosesnya membangun konflik sesama muslim itu merupakan perkara dosa besar.

"Dan itu berbahaya akan bisa menciptakan dosa yang lebih besar kalau sampai terjadi pertumpahan darah," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Mantan Sekretaris Mantiqi II JI Siswanto juga meminta maaf atas apa yang sudah terjadi.

"Dengan berlapang dada dan rendah hati kami mengatakan mohon meminta maaf kepada negara," kata dia.

"Kami minta maaf kepada negara disibukkan untuk sesuatu yang kemudian ya ibaratnya salah faham itu sendiri kan tercipta kondisinya oleh satu keadaan yang seperti ini yang begitu sengkarutnya," imbuh pria yang pernah divonis 3 tahun karena dianggap bersekongkol untuk melawan negara ini.

Pihaknya memastikan komitmen JI untuk membubarkan diri benar-benar tulus. Bahkan sebagai bentuk komitmen, pihaknya telah menyerahkan orang-orang yang selama ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved