Wawancara Khusus
Pilkada Pekalongan, Sukirman: Saya Sudah Mengenal dan Cocok dengan Bu Fadia
SEKRETARIS DPW PKB Jateng yang juga Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sukirman blak-blakan mendampingi Fadia Arafiq dalam kontestasi Pilkada 2024 ini.
Penulis: Ardianti WS | Editor: m nur huda
PKB dan Golkar sudah clear. PKB sudah mengeluarkan surat tugas agar saya berpasangan dengan Ibu Fadia. Surat rekemendasi pertama itu sudah keluar. Kemudian partai lain ikut mendukung seperti Nasdem, Perindo dan PAN. Sementara untuk komunikasi dengan PDIP, Gerindra, PPP sudah clear secara politik, namun belum memberi surat rekomendasi.
Apakah Paslon Fadia-Sukirman akan melawan kota kosong?
Mungkin arahnya ke sana. Kita memang ingin menang, tetapi tidak ingin menang dengan membelah masyarakat secara drastis. Pilkada saat ini tantangannya begitu besar yakni liberalisasi politik dan transaksional yang luar biasa, kita mencoba evaluasi agar hal-hal itu bisa diminimalisir. Maka pilihannya adalah melawan kotak kosong.
Bagaimana komunikasi PKB dengan PDIP?
Secara komunikasi politik kita clear. Bahkan Bambang Pacul selaku Ketua DPD Jawa Tengah berharap agar Kabupaten Pekalongan dipimpin oleh orang yang benar-benar dari partai politik, bukan pengusaha yang tiba-tiba masuk partai.
Apa rencana Anda terkait Kabupaten Pekalongan?
Saya menjadi anggota DPRD Jawa Tengah sudah 3 periode. Jika terpilih, ini menjadi pengalaman pertama saya di eksekutif. Menurut saya, di Kabupaten Pekalongan memiliki problem yakni pendidikan dan kemiskinan. Hal itu yang harus dibenahi dan dicarikan solusi.
Mungkin ada program yang dilanjutkan?
Program pengobatan gratis. Soal kesehatan ibu Fadia memiliki gebrakan yang bagus yakni pengobatan gratis dengan menunjukkan KTP, sehingga birokrasinya tidak berbelit-belit. Bahkan ketika ada warga Kabupaten Pekalongan yang harus dirujuk di rumah sakit di wilayah kota lain, biaya pengobatannya bisa langsung diajukan ke pemerintah Kapupaten Pekalongan dengan hanya menunjukkan KTP.
Potensi apa yang bisa dikembangkan?
Pekalongan secara kreativitas ekonomi cukup baik, ada UMKM batik, ada perusahaan pembuatan kassa, ada kerajinan serabut dan lain sebagainya. Mayoritas masyarakat Kabupaten Pekalongan ingin berdagang. Jadi semaagat masyarakat luar biasa. Memang banyak pengusaha yang lahir di Pekalongan namun juga harus ditingkatkan secara pendidikan formal untuk tingkatkan SDM.
Bagaimana persiapan PKB di Jawa Tengah?
Ada sebagian parpol belum siap memunculkan sosok. Kita berharap agar tidak terjadi politik transaksional yang bisa merusak iklim demokrasi. PKB bisa mengusung calon di 11 kabupaten/kota tanpa koalisi seperti di Kabupaten Pekalongan, Tegal, Kendal, Kebumen, Kota Salaitiga, Kabupaten Magelang, dan Blora. Mari sukseskan Pilkada. (waw/tribun jateng cetak)
Maju Pilkada DKI, Pramono Anung: Kami akan Wujudkan Jakarta sebagai Kota Global |
![]() |
---|
Pramono Anung Beberkan Kronologi Maju Pilkada DKI: Jangan Bercanda dong Mbak |
![]() |
---|
WAWANCARA : Ridwan Hisjam Anggota Dewan Pakar Golkar : Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketum |
![]() |
---|
WAWANCARA dr Amalia Desiana: Kantongi Rekomendasi ingin Lanjutkan Perjuangan Sang Ayah Budhi Sarwono |
![]() |
---|
WAWANCARA Mantan Kabareskrim Susno Duadji: Ada Enam Alat Bukti di Kasus Pegi, Bukalah! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.