Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Purwokerto

Siswa SD Santo Yosep Purwokerto Dengarkan Dongeng Wayang Satwa, Sampaikan Pesan Peduli Lingkungan

Ratusan siswa-siswi SD Santo Yosep Purwokerto diajarkan pentingnya peduli lingkungan lewat dongeng Wayang Satwa. 

Editor: rival al manaf
Ist. SD Santo Yosep Purwokerto 
Ratusan siswa-siswi SD Santo Yosep Purwokerto saat asik diajarkan pentingnya peduli lingkungan lewat dongeng Wayang Satwa yang disampaikan oleh Wilibrordus Megandika Wicaksono dari Komunitas Peduli Jelantah Purwokerto, Kamis (25/7/2024).  

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Ratusan siswa-siswi SD Santo Yosep Purwokerto diajarkan pentingnya peduli lingkungan lewat dongeng Wayang Satwa. 


Sebanyak 170 siswa pada masa pengenalan lingkungan sekolah ini diberikan materi penanaman semangat peduli lingkungan demi kelestarian bumi. 


Pentingnya memilah sampah organik dan anorganik serta pengelolaan jelantah atau minyak goreng bekas disampaikan dengan media dongeng wayang satwa.

Baca juga: Ikhtiar UIN Saizu Purwokerto Jadi World Class University di Masa Mendatang

Baca juga: UNSOED Purwokerto Raih Penghargaan Pengelola JDIH Perguruan Tinggi Terbaik Jawa Tengah 2024


Dongeng berjudul “Gara-gara Sampah” dibawakan oleh Wilibrordus Megandika Wicaksono dari Komunitas Peduli Jelantah Purwokerto di SD Santo Yosep, Kamis (25/7/2024). 


Menggunakan wayang kertas dengan sejumlah tokoh satwa seperti monyet, jerapah, kambing, dan gajah, Megandika mengisahkan bahaya sampah plastik dan minak jelantah yang dibuang sembarangan ke alam.


Dongeng itu menceritakan seekor monyet bernama Momo yang membeli pisang di pasar dengan menggunakan kantong plastik. 


Kantong plastik itu dibuang sembarangan oleh Momo sehingga tertiup angin ke sana kemari. 


Perhentian pertama plastik itu adalah tersangkut pada ranting dedaunan pohon yang tinggi tempat jerapah biasa mencari makan. 


Karena kurang hati-hati, kepala jerapah tersangkut plastik itu hingga ia lari pontang-panting berselubungkan plastik. 


Untungnya plastik bisa terlepas dari kepala jerapah. 


Selanjutnya plastik terbang ke padang rumput nan hijau sebagai tempat makanan kambing. 


Di sana, kambing yang suka berlari-lari tak sengaja menginjak plastik itu hingga terpeleset dan kakinya jadi pincang. 


Plastik kembali tertiup angin dan kini masuk ke sungai nan jernih tempat gajah mandi dan minum.


Karena asyik minum, gajah tidak sengaja menyedot sampah plastik itu hingga ia tersedak. 


Beruntung plastik itu dapat keluar seiring bersin gajah yang menggelegar dan plastik itu kembali hanyut menuju lautan lepas. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved