Kota Semarang
"Elektabilitas Terpengaruh" PDIP Bicara Kans Mbak Ita di Pilkada Kota Semarang Usai Diperiksa KPK
Nasib Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Pilkada Kota Semarang 2024 kini jadi pertanyaan setelah digeledah KPK.
TRIBUNJATENG.COM - Nasib Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Pilkada Kota Semarang 2024 kini jadi pertanyaan setelah digeledah KPK beberapa hari lalu.
Apakah ia sebagai petahana akan tetap maju dan mendapat rekomendasi dari PDIP atau tidak menjadi pertanyaan banyak pihak.
Menanggapi hal itu, PDIP buka suara soal pencalonan wanita yang akrab disapa Mbak Ita tersebut.
Baca juga: Tentang Nasib Mbak Ita di Pilwakot Semarang Pasca Penggeledahan KPK, Ini Kata DPC PDIP
Baca juga: "Tolong Hargai Saya" Begini Kondisi Wali Kota Semarang Mbak Ita Pasca Penggeledahan KPK
Seperti diketahui, Rabu (17/7/2024) yang lalu rumah pribadi dan kantor Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu membuat publik bertanya-tanya soal pencalonan Wali Kota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita tersebut di Pilkada 2024.
Wakil Ketua DPC PDI-P Kota Semarang, Supriyadi mengatakan, sampai saat ini Mbak Ita masih terdaftar sebagai bakal calon kepala daerah yang daftar di PDI-P.
"Iya masih tetap sebagai bakal calon," jelas Supriyadi dikutip dari kompas.com, Jumat (26/7/2024).
Dia menjelaskan, sampai saat ini DPC PDI-P Kota Semarang masih menunggu keputusan DPP PDI-P soal surat rekomendasi untuk Pilkada 2024.
"Itu jadi kewenangan DPP sebagai pertimbangan," ujar dia.
Dia menjelaskan, penggeledahan KPK yang dilakukan di lingkungan Pemerintah Kota Semarang membuat elektabilitas Mbak Ita menurun.
Apalagi, Mbak Ita juga berniat menjadi bakal calon wali kota di Pilkada Kota Semarang 2024.
"Otomatis ini mempengaruhi elektabilitas petahana," imbuhnya.
Sejauh ini, kata Supriyadi, hasil survei Mbak Ita terus meningkat untuk Pilkada 2024.
Untuk itu dia menduga ada upaya penggembosan.
"Ini ada upaya-upaya penggembosan elektabilitas beliau," ucap dia.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita catatan aliran dana dalam operasi penggeledahan dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah.
Dalam beberapa hari terakhir, KPK diketahui telah menggeledah sejumlah lokasi di Kota Semarang, termasuk Kantor Wali Kota Semarang dan kediaman pribadi Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, serta sejumlah lokasi lain.
"(Disita) catatan terkait aliran dana," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (19/7/2024).
Tessa tidak menyebutkan lebih detail mengenai catatan aliran dana dimaksud.
Ia hanya mengatakan, penyidik juga menyita dokumen perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Kemudian, catatan baran bukti elektronik yang tersimpan dalam komputer serta sejumlah handphone.
Tessa mengatakan, sampai saat ini tim penyidik masih melakukan giat rangkaian penyidikan terkait perkara di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
Adapun dugaan korupsi di Pemkot Semarang meliputi dugaan penerimaan gratifikasi, pemerasan insentif pegawai yang mengumpulkan pajak dan retribusi daerah Kota Semarang, serta pengadaan barang dan jasa. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasca Penggeledahan KPK, PDI-P Ungkap Nasib Wali Kota Semarang Terkait Pilkada"
Angka Stunting di Kota Semarang Capai 2.112, Pemkot Buat Program Keluarga Cemara Untuk Menurunkan |
![]() |
---|
Hampir 40 Persen Warga Semarang Belum Bayar Pajak PBB, Ini Respons Pemkot |
![]() |
---|
Ini Penyebab Festival Layang-Layang Internasional di Kota Semarang Batal Digelar Bulan Agustus |
![]() |
---|
Penerimaan Pajak Kota Semarang Baru 50 Persen dari Target, Ini Sektor yang Akan Dikejar |
![]() |
---|
Ini Rata-rata Permasalahan PNS di Kota Semarang, Hampir Tiap Hari Ada ASN Curhat ke Psikolog |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.