Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kota Semarang

Angka Stunting di Kota Semarang Capai 2.112, Pemkot Buat Program Keluarga Cemara Untuk Menurunkan

Program ini ditujukan sebagai langkah percepatan penanganan stunting dan masalah gizi di wilayah tersebut.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
Istimewa
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng memberikan sambutan dalam peluncuran program Keluarga Cemara di Aula Puskesmas Kedungmudu Semarang, Rabu (10/9/1025). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang meluncurkan program "Keluarga Cemara". Dijelaskan, program ini ditujukan sebagai langkah percepatan penanganan stunting dan masalah gizi di wilayah tersebut.

"Keluarga Cemara adalah bentuk program dari kolaborasi berbagai macam stakeholder yang ada selain beberapa OPD, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Kesehatan, Dinas Arpus, Dinas Pendidikan, 
DP3A, juga pihak ketiga yang turut serta membantu," kata Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, Rabu (10/9/2025).

Dipaparkan, nama Keluarga Cemara merupakan singkatan dari Keluarga Khusus untuk Cegah Stunting dan Masalah Gizi Terintegrasi.

Program ini bersifat promotif dan preventif, dengan sasaran utama pada tiga kelompok: remaja, ibu hamil, dan ibu dengan balita. Fokusnya adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang kesehatan gizi.

Rangkaian kegiatan dalam program ini mencakup Kelas Edukasi Interaktif, Pemeriksaan Kesehatan, Pemberian Suplemen Gizi, hingga Kegiatan Kreatif dan Edukatif.

Menurut Agustina, pendekatan kolaboratif menjadi kunci pelaksanaan program.

"Menyelesaikan masalah stunting di Kota Semarang, kami sadar nggak bisa sendiri. Kami harus bekerja sama dan stunting itu tersebar di seluruh wilayah Kota Semarang tidak mungkin diselesaikan hanya oleh satu dinas, tapi juga harus kolaborasi tidak hanya oleh pemerintah kota, tetapi juga seluruh masyarakat: masyarakat yang mau membantu untuk menyelesaikan stunting," terang Agustina.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, total balita stunting di Kota Semarang per Agustus 2025 berjumlah 2.112 orang atau sekitar 2,77 persen dari total keseluruhan balita se-Kota Semarang

Menurut Agustina, isu stunting tidak bisa dilepaskan dari faktor lain seperti pendidikan dan sanitasi.

"Soal sanitasi yang berkaitan dengan infrastruktur, ini juga harus diselesaikan. Bersama-sama bareng-bareng gotong-royong menuju zero stunting. Mudah-mudahan sedikit demi sedikit angkanya akan turun. Dan yang berpotensi stunting jangan sampai masuk ke angka stunting," imbuhnya. (idy)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved