"Kasihan Ibu Sendirian" Pesan Terakhir Mahasiswa KKN Sebelum Tewas Terseret Ombak

TRIBUNJATENG.COM - Sebanyak empat mahasiswa KKN terseret ombak di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur, Rabu (24/7/2024).

Kapolsek Ambulu AKP Suhartanto mengungkapkan para mahasiswa itu berasal dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Akibatnya satu mahasiswa ditemukan meninggal.

Baca juga: Tim Asistensi dan Penilaian PEKPPP Roren Polda Jateng Kunjungi Polres Karanganyar

Baca juga: 4 Mahasiswa KKN UINSA Terseret Ombak Pantai, 1 Tak Selamat

Baca juga: Tingkatkan Mutu UMKM, Mahasiswa KKN UIN Saizu Sosialisasikan Sertifikasi Halal

"Posisi korban saat itu berada paling jauh dari tiga teman-temannya, tiba-tiba ombak datang dan menyeret satu orang sampai ke tengah laut sehingga terbawa arus laut dan tenggelam," jelas dia.

Peristiwa itu terjadi saat korban M. Inza Nanda Idaman (21) bersama rombongan mahasiswa KKN berlibur ke Pantai Payangan, Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Ambulu, Jember, Rabu (24/7/2024).

Kakak kandung korban Novita Rizky mengungkapkan, sebelum adiknya meninggal dunia tergulung ombak pantai, Nanda sempat pulang ke rumah Kamis (18/7/2024).

Saat ditanya, adiknya mengatakan rindu.

"Ditanya ibu kenapa kok pulang terus padahal KKN mau selesai, dia jawab enggak apa-apa cuma mau ketemu ibu, kangen gitu," kata dia di rumah duka, Trenggilis Mejoyo, Surabaya, Kamis (25/7/2024), seperti dikutip dari Surya."

Sang adik juga sempat menghubungi dirinya yang tinggal bersama suami.

Novita sempat diminta untuk kembali tinggal bersama orangtuanya.

"Dia japri mbak pulang ke rumah, kasihan ibu sendirian. Padahal saya enggak tinggal jauh," katanya.

Jenazah adiknya sudah dimakamkan di pemakaman umum Trenggilis Mejoyo, Surabaya, Jawa Timur.

"Saya langsung ke sana, wajahnya damai, badannya juga bersih padahal sudah beberapa jam meninggalnya," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Keluarga Mahasiswa KKN yang Meninggal Terseret Arus di Pantai Jember"