Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banjanegara

Kisah Pilu Desa Kepucukan di Dieng, Dihapus dari Peta dan Diabadikan dalam Lagu Berita kepada Kawan

Desa Kepucukan telah dihapus secara administratif karena dinyatakan sudah tidak layak huni pasca-tragedi Sinila di tahun 1979

Editor: muslimah
IST
Jejak tragedi letusan kawah Sinila 1979 di Dataran Tinggi Dieng, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (13/11/2019) 

TRIBUNJATENG.COM - Kawasan Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang menawan, tetapi juga menyimpan kisah Desa Kepucukan yang memilukan. Kok bisa?

Apabila dicari di dalam peta, memang tidak lagi bisa ditemukan nama dan lokasi Desa Kepucukan di Dieng.

Hal ini karena Desa Kepucukan telah dihapus secara administratif karena dinyatakan sudah tidak layak huni pasca-tragedi Sinila di tahun 1979. 

Tragedi Sinila juga tercatat sebagai salah satu bencana alam terbesar dalam sejarah yang diakibatkan oleh gas beracun.

Baca juga: Saat Siswa SMAN 3 Semarang Coba Icipi Makan Bergizi Gratis, Ini Menunya

Bahkan, lokasi Desa Kepucukan saat ini menjadi zona merah yang memiliki risiko bahaya tinggi apabila Kawah Sinila dan Kawah Timbang kembali menunjukkan aktivitasnya. 

Sebelum Tragedi Sinila terjadi, Desa Kepucukan sama seperti desa-desa lain di Dieng yang dihuni oleh beberapa kepala keluarga. 

Lokasi Desa Kepucukan saat itu masuk ke wilayah administratif Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Sementara jarak Desa Kepucukan kurang dari satu kilometer dari Kawah Sinila yang juga berdekatan dengan Kawah Timbang.

Sehingga, sebelum tragedi terjadi, lokasi Desa Kepucukan menjadi salah satu desa yang lokasinya berdekatan dengan kedua kawah tersebut. 

Sayangnya, saat itu warga Desa Kepucukan tidak menyadari adanya ancaman gas mematikan yang akan menjadi mimpi buruk di kemudian hari. 

Kronologi Tragedi Sinila 1979

rambu peringatan di kawah Sinila Dieng.
rambu peringatan di kawah Sinila Dieng. (istimewa)

 

Dilansir dari arsip pemberitaan Harian Kompas, sedikitnya 150 orang meninggal pada tragedi yang terjadi pada Selasa, 20 Februari 1979, pagi.

Korban kehilangan nyawa karena menghirup gas beracun yang timbul akibat aktivitas vulkanik gunung api Dieng. (Kompas, 22 Februari 1979). 

Peristiwa yang sempat menggemparkan tersebut kemudian dikenang sebagai Tragedi Sinila.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved