Pemkab Lakukan Revitalisasi Alun-alun Blora, Puluhan PKL Terdampak, Bagaimana Nasibnya?

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Baru-baru ini pihak paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-alun Blora, diketahui diundang untuk menghadiri rapat di Kantor Bupati Blora.

Wakil Ketua PKL Alun-Alun Blora, Eny Subekti, mengatakan, undangan tersebut berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan revitalisasi atau pemeliharaan Alun-alun Blora. 

"Kami sangat senang dan mendukung Pemkab Blora untuk mempercantik kawasan yang menjadi pusat kota ini,"

"Bagi PKL yang terdampak dengan proyek itu akan tetap berjualan di bagian sisi Utara alun-alun," katanya, Sabtu (27/7/2024).

Eny menambahkan, anggota paguyuban PKL juga saling mengerti keadaan satu sama lain dalam berjualan. 

Menurutnya PKL senang dengan adanya pemeliharaan alun-alun, artinya Pemkab Blora memperhatikan kondisi pusat kota.

"Rencananya wilayah selatan dulu dibangun dan ada sekitar 30 PKL terdampak," katanya.

"Kami sudah menyiapkan lokasi pindah dan pedagang bersedia untuk sementara berdesakan," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemkab Blora merevitalisasi Alun-alun Blora.

Di antaranya mulai memperbaiki ubin hingga pembuatan shelter PKL. Revitalisasi alun-alun Blora dengan anggaran dari APBD mencapai nyaris Rp 600 juta.

Proses pengerjaan itu, akan berlangsung selama 3 bulan, terhitung mulai Juli- Oktober 2024.

Berdasarkan pantauan Tribunjateng, beberapa pekerja memang sudah melakukan pengerjaan di alun-alun Blora bagian selatan.

Menurut Bupati Blora Arief Rohman revitalisasi alun-alun itu merupakan upaya Pemkab untuk mempercantik tata ruang kota yang lebih baik.

"Ini sedang kami tata agar ke depan lebih baik. Untuk pedagang tetap bisa dagang. Biasanya sore sampai malam," katanya, kepada Tribunjateng, Jumat (26/7/2024).

Lebih lanjut, Arief menyampaikan revitalisasi alun-alun Blora juga sebagai tindaklanjut atas masukan warga.

"Sehingga langsung kita tindaklanjuti tahun ini. Dimulai secara bertahap. Tahun ini shelter-shelter itu diperbaiki," paparnya.(Iqs)