Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Poltek Harber Tegal

Dirjen Vokasi 2020-2022 Wikan Sakarinto Ajak DKV Poltek Harber Optimalkan Teaching Factory

Dirjen Vokasi 2020-2022 Wikan Sakarinto mengajak DKV Poltek Harber untuk mengoptimalkan Teaching Factory.

Tribun Jateng/Istimewa
Dirjen Vokasi 2020-2022 Wikan Sakarinto Ajak DKV Poltek Harber Optimalkan Teaching Factory 

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Program Studi D-3 Desain Komunikasi Visual Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) gelar Focus Grup Discussion (FGD) Implementasi Tata Kelola dan Manajemen Produksi Teaching Factory Bidang Motion Design (Animasi, Film, dan Iklan) di Hotel Prime Biz, Tegal (30/7/2024).

FGD yang merupakan serangkaian kegiatan laporan perolehan Hibah Competitive Fund Dirjen Vokasi Tahun 2023 diisi oleh ketiga narasumber, antara lain Dirjen Vokasi 2020-2022 Wikan Sakarinto, Deputi Edukasi AINAKI Dermawan Syamsuddin, Creative Director Srengenge Advertising Yogyakarta Yazied Syafaat.

Direktur Poltek Harber, Agung Hendarto menyampaikan kegiatan ini menjadi sesi yang penting dalam peningkatan pelaksanaan Teaching Factory di Prodi DKV. Kampus vokasi dituntut memiliki Teaching Factory dengan kualitas yang baik serta memiliki produk.

Baca juga: Ikut Serta Atasi Stunting, Poltek Harber Jadi Bapak Asuh Anak Stunting

“Saat ini industri kreatif berkembang sangat cepat, sehingga perlu dibarengi dengan pengetahuan yang luas dan dapat diterapkan di Teaching Factory,” kata Agung.

Dirjen Vokasi Tahun 2020-2022, Wikan Sakarinto menuturkan lulusan vokasi yang kompeten harus memiliki 4 kompetensi, yang pertama kompeten pada hardskills dengan menguasai bidangnya, kedua adalah soft skills dengan keterampilan komunikasi, kerjasama, leadership, problem solving dan kreatif yang dimiliki oleh lulusan, ketiga adalah memiliki attitude, dan juga berkarakter yang baik.

Dermawan Syamsuddin Deputi Edukasi AINAKI menyampaikan ada 3 basis dalam penyelenggaraan Teaching Factory (TEFA) antara lain TEFA berbasis pemenuhan kompetensi siswa, TEFA berbasis kebutuhan masyarakat, TEFA berbasis kemitraan dengan dunia kerja.

“Ada 2 jenis Teaching Factory, TEFA dengan orientasi profit dan TEFA dengan orientasi non profit. Dua hal tersebut akan menentukan bagaimana TEFA itu bisa berjalan, jika non profit lebih menekankan pada pelayanan jasa kepada masyarakat, sedangkan TEFA yang berorientasi profit arahnya adalah layanan profesional sesuai dengan bidang TEFA tersebut,” tambah Dermawan. (*)

Baca juga: Poltek Harber Siapkan Penempatan Kerja bagi Alumni di Wilayah Eropa dan Timur Tengah

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved