Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kereta Api

Jalur Kereta Api Purwokerto - Wonosobo Bakal Dikerjakan 2030

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Semarang Rudi Pitoyo mengatakan pembangunan jalur KA itu diperkirakan bakal menghabiskan anggaran.

Istimewa
Forum Grup Diskusi reaktivasi jalur kereta api Purwokerto Wonosobo yang digelar di Sekretariat DPD RI perwakilan Jateng, Jalan Imam Bonjol, Semarang, Kamis (1/8/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Rencana reaktivasi jalur kereta api Purwokerto Wonosobo akan digarap tahun 2030.


Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Semarang Rudi Pitoyo mengatakan pembangunan jalur KA itu diperkirakan bakal menghabiskan anggaran Rp 8 triliun.

 

"Kalau dari feasibility study (studi kelayakan) kami tahun 2030 ke atas, manfaatnya 2033 bisa dirasakan tergantung segmen 1-2 segmen terbangun ada manfaat," ujarnya pada FGD di Sekretariat DPD RI perwakilan Jateng, Jalan Imam Bonjol, Semarang, Kamis (1/8/2024).

Baca juga: Umumkan Pemenang Duta Genre Kota Tegal 2024, Dadang Somantri Beri Tugas Ini

Baca juga: Regional 3 PTPN 1 Kolaborasi dengan Universitas Stikubank Semarang


Jalur itu merupakan lintasan kereta tua yang terakhir beroperasi sekitar tahun 1980. Jalur sepanjang 92 kilometer itu dapat memberikan manfaat ekonomi sebagai angkutan barang dan penumpang.


"Tahun 2044 forecast kami 12 ribuan penumpang. Nilai ekonomis pemanfaatan  sesuai kajian  mendukung pariwisata, barang, dan penumpang wilayah itu," jelasnya.


Menurutnya pembangunan jalur itu menjadi prioritas ketiga jalur KA Rembang-Semarang dan Kedungjati-Tuntang.


Alasan menjadi prioritas ketiga karena terdapat kendala saat melakukan reaktivasi jalur KA Purwokerto-Wonosobo terutama terkait alih fungsi jalur KA. 


"Perkembangan kota jadi hambatan pembangunan dan pertimbangan keselamatan.  Pertimbangan kami, teknis secara teknologi kereta api jadi pertimbangan," tuturnya. 


Sementara itu anggota DPD RI, Abdul Kholik akan berupaya menjadikan prioritas utama pembangunan jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo.

 

Sebab jalur itu menjadi vital agar daerah di tengah Jateng memiliki akses logistik untuk ekspor-impor. 


"Potensinya adalah angkutan barang dan angkutan orang,  dari Banjarnegara dan Purbalingga. Sementara komoditas ekspor kesulitan dengan transportasinya karena tidak muat dengan kontainer besar jadi harus memutar dan tidak ketemu efisiensinya," ujarnya. 


Menurutnya, wilayah  yang menjadi prioritas reaktivasi jalur kereta tersebut  telah memiliki akses tol maupun laut.


Terkait reaktivasi jalur Purwokerto -Wonosobo, sejumlah pemda Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap telah sepakat menyurati pemerintah melalui DJKA agar menjadi prioritas. 


"Daerah  memberikan kesiapan dukungan untuk rancangan RTRW, Banjarnegara, Purbalingga sudah ada artinya daerah sudah ada kesiapannya. Kami di tingkat kebijakan pusat akan mendorong supaya benar-benar berdasarkan studi ini yang urgen jalur Purwokerto-Wonosobo karena yang lain sudah memiliki opsi lain," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved