Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Sinergi Lintas Sektor, Batang Targetkan Eliminasi TBC di 2030

Penularan TBC bisa terjadi di berbagai komunitas, sehingga diperlukan langkah promosi kesehatan dari dinas terkait dengan dukungan lintas sektor.

Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
PEMKAB BATANG
Pertemuan Rencana Aksi Penanggulangan TBC di Aula Kantor Dinkes Kabupaten Batang, Kamis (1/8/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Seperti fenomena gunung es, jumlah penderita Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Batang masih sulit dipastikan.

Hal ini disebabkan keterbatasan pemantauan yang hanya bisa dilakukan setelah penderita berobat ke fasilitas kesehatan.

Menyikapi hal ini, Pemkab Batang bersama lintas sektor mulai menggencarkan pemantauan intensif.

Sebagai tindaklanjut arahan Pemerintah Pusat, Pemkab Batang berupaya mensinergikan berbagai pola untuk menurunkan jumlah penderita TBC pada 2030. 

Baca juga: Realisasi APBD 2023 Kabupaten Batang Capai 100,52 Persen

Baca juga: Meriahkan HUT ke-79 RI, Liga Lepek Kedung Rejo Batang Satukan Warga dengan Sportivitas

Penjabat (Pj) Sekda Kabupaten Batang, Ari Yudianto menegaskan, eliminasi TBC memerlukan aksi nyata dari setiap instansi terkait.

“TBC adalah penyakit menular."

"Jika tidak ditangani sejak awal, dikhawatirkan akan semakin banyak yang tertular,” tutur Ari Yudianto melalui Tribunjateng.com, Jumat (2/8/2024).

Penularan TBC bisa terjadi di berbagai komunitas, sehingga diperlukan langkah promosi kesehatan dari dinas terkait dengan dukungan lintas sektor.

“Tidak hanya Dinkes, tapi juga Kemenag yang memantau lembaga pendidikan."

"Disdikbud, Disnaker yang memantau karyawan perusahaan, termasuk TNI/Polri yang terjun langsung ke masyarakat,” jelasnya.

Data Dinkes Batang menunjukkan bahwa jumlah penderita TBC mencapai 1.800 orang, dengan 92 persen di antaranya rutin berobat. 

Namun, Kepala Dinkes Kabupaten Batang, Didiet Wisnuhardanto mengungkapkan, pengobatan belum mencapai 100 persen karena masih banyak penderita yang enggan berobat.

“Seringkali penderita TBC tidak mau berobat jika tidak ada keluhan, sehingga seperti fenomena gunung es, hanya bagian atasnya yang terlihat,” terangnya.

Terkait TBC pada anak, penularan biasanya terjadi dari orang dewasa di sekitar mereka.

"Anak-anak bisa tertular dari orangtua, di sekolah, bahkan dari pembantu atau pengasuhnya."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved