Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Dikenal Angkuh dan Sombong, Ini Pengakuan Pemilik Daycare Meita Irianty Soal Alasan Aniaya 2 Balita

Sosok Meita Irianty pemilik daycare Wensen School sekaligus influencer parenting, dikenal angkuh dan sombong

Editor: muslimah
Kompas.com
TAMPANG Meita Irianty Berbaju Tahanan, Lagi Hamil 4 Bulan, Tega Siksa Balita Diduga Dislokasi Tulang 

TRIBUNJATENG.COM, DEPOK - Sosok Meita Irianty pemilik daycare Wensen School sekaligus influencer parenting, dikenal angkuh dan sombong.

Kesaksian itu disampaikan tak hanya oleh orangtua yang menitipkan anaknya tetapi juga warga sekitar.

Meita menjadi pembicaraan karena tindakannya menganiaya anak-anak di daycare.

Kepada polisi, Meita Irianty mengungkapkan alasan ia melakukan penganiayaan terhadap dua balita.

Baca juga: Gelombang PHK Masih Berlanjut, Saat Produsen Mulai Berpikir Jadi Importir Produk China Saja

Meita mengaku kesal karena  dua anak berusia dua tahun dan sembilan bulan itu berperangai nakal dan kerap menangis.

Keterangan tersebut disampaikan Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana.

"Ada pernyataan kalau yang bersangkutan ini kesal dengan anak-anak, jadi anak yang pertama yang berusia 2 tahun menjadi yang sudah melaporkan ke kita orangtuanya itu karena dianggapnya nakal begitu ya sehingga dia kesal dan melakukan kekerasan terhadap anak itu," kata Kombes Arya dikutip TribunJakarta.com dari Youtube TV One, Jumat (2/8/2024).

Kemudian, kata Arya, korban kedua yang masih berusia 9 bulan dianiaya karena rewel dan kerap menangis.

"Sehingga dilakukan kekerasan juga terhadap anaknya itu jadi sementara alasannya masih itu," kata Kombes Arya.

Polisi periksa 3 saksi

Arya mengatakan pihaknya memeriksa tiga guru yang pernah bekerja di Wensen School, Jumat (2/8/204).

Hasilnya, ketiga saksi tersebut mengakui Meita Irianty berada di lokasi kejadian. Mereka mengetahui kasus penganiayaan itu melalui rekaman CCTV.

"Nah kejadian CCTV-nya sendiri itu kan memang dari awal kita menerima ada tiga CCTV dengan waktu yang berbeda sehingga kita menduga ada korban-korban lain dari situ," ujarnya.

Kombes Arya mengakui pihaknya kesulitan mendapatkan rekaman CCTV sebulan lalu saat insiden penganiayaan terjadi. Alasannya, rekaman CCTV tersebut sudah terhapus.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved