Berita Pati
Kunjungi Pati, Wamentan Sudaryono Minta BRIN "Kembalikan" Para Peneliti ke Kementan
Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia (Wamentan RI), Sudaryono, menghendaki agar para peneliti bidang pertanian yang saat ini bertugas di BRIN
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNMURIA.COM, PATI - Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia (Wamentan RI), Sudaryono, menghendaki agar para peneliti bidang pertanian yang saat ini bertugas di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bisa kembali ditugaskan ke Kementerian Pertanian (Kementan).
Hal itu dia ungkapkan pada awak media dalam kunjungannya ke Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Lingkungan Pertanian di Kabupaten Pati, Jumat (2/8/2024) sore.
"Kemarin kami ada konferensi di BRIN. Kami meminta peneliti di sektor pertanian yang dulu dari Kementan agar dikembalikan, ditugaskan kembali ke Kementan," ucap dia.
Menurut Sudaryono, Kementan butuh tenaga peneliti lebih banyak karena masih ada "jutaan" item penelitian yang harus dilakukan.
"Mulai dari soal benih, pupuk, pengairan, iklim, tanaman pangan, perkebunan, buah, sayur, dan seterusnya. Masih ada jutaan item penelitian. Maka Kementan butuh peneliti lebih banyak," ungkap dia.
Menurut Sudaryono, para peneliti punya peran penting di balik layar dalam pengembangan sektor pertanian.
"Memang pertanian termasuk bidang di mana riset teknologi sangat penting. Untuk bisa menambah produktivitas lahan, (menciptakan benih) tahan hama dan tahan cuaca, itu semua dilahirkan dari penelitian, sehingga tidak bisa dipisahkan," ujar dia.
Sudaryono mengatakan, terkadang masih ada yang tidak menyadari bahwa ada ribuan peneliti yang bekerja di balik layar untuk mendukung kegiatan manusia sehari-hari, termasuk dalam kegiatan pertanian.
"Ternyata selama kita hidup banyak hal yang kita merasa seolah-olah sudah ada dengan sendirinya. Kalau orang pertanian misalnya, tentang komposisi campuran pupuk yang bagus. Padahal itu berdasarkan hasil riset dan direkomendasikan. Mereka meneliti dan menguji pupuk kandang, fungsida, pestisida, mencoba semua," jelas Sudaryono.
Dia menambahkan, Negara sendiri telah menyediakan peralatan yang canggih serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni bagi Kementan untuk bisa membuat perhitungan, meriset, dan menghasilkan rekomendasi yang tepat untuk memajukan sektor pertanian.
"Ini hal menggembirakan bahwa kita mampu. Tidak ada alasan lagi, Indonesia harus bisa swasembada pangan, menjadi lumbung hortikultura, buah, dan lain-lain di dunia. Ini butuh kehendak politik, keberpihakan politik, keputusan besar tentang bagaimana kita mensupport sektor pertanian kita," tandas dia. (mzk)
Baca juga: Tak Terima Dituduh Curi Buah, Petani Habisi Nyawa Temannya
Baca juga: Biaya Persalinan Anak Kedua Tengku Dewi Ditanggung Dr. Richard Lee, Andrew Andika Tak Ikut Terlibat
Baca juga: KPU Karanganyar Mulai Rekapitulasi Daftar Pemilih Tingkat PSS
Baca juga: Kecelakaan di Puncak Bogor: Bus Rombongan Keluarga Terguling Timpa Rumah, 8 Orang Terluka
PBB Batal Naik, Pemkab Pati Urungkan Renovasi Alun-alun dan Masjid Agung Baitunnur |
![]() |
---|
Polisi Lakukan Pengamanan Berlapis Rapat Pansus Hak Angket DPRD Pati Hari Ini |
![]() |
---|
AMPB Tetap Bergerak Demonstrasi ke Gedung DPRD Pati, Meski Digerogoti Tuduhan Mantan Sekutu |
![]() |
---|
Damai Dengan Bupati Pati, Yayak Gundul Kini Serang Balik AMPB Soal Penggelapan Dana ke Polda Jateng |
![]() |
---|
Panas! AMPB Ancam 'Eksekusi' Gerindra dan PDIP, Demo Ditunda Demi Taktik Baru? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.