Pemkab Jepara Minta IBI Turunkan Angka Kematian Ibu dan Anak

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Pemerintah Kabupaten Jepara mengajak Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Jepara untuk bisa lebih gencar menurunkan angka kematian ibu dan anak.

Demikian yang disampaikan, Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta saat menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-73 IBI di Pantai Bandengan, Minggu (4/8/2024).

Tema yang diusung pada HUT IBI ke 73 "Peran Bidan Dalam Penguatan Sistem Ketahanan Nasional Pada Krisis Iklim Melalui Sinergi dan Kalaborasi". 

Pj Bupati Jepara H Edy Supriyanta mengatakan, peringatan HUT ke-73 IBI dapat menjadi momentum para bidan untuk dapat meningkatkan kualitas dan dedikasinya terhadap kualitas kesehatan, kususnya ibu dan anak, serta menurunkan angka stunting.

Menurutnya, tahun lalu, kita masih mencatat 13 kematian ibu, 72 kematian bayi, 23 persen ibu hamil dengan kekurangan energi kronis, 29,5?yi lahir secara prematur, 32 % remaja putri masih mengalami anemia, serta 18,9?lita stunting yang angka tersebut harus kita turunkan. 

"Sebagai wadah profesi bidan, saya minta IBI dengan 725 anggota, dapat mempertajam peran sebagai ujung tombak penguatan kesehatan masyarakat melalui upaya promotif dan preventif,"terangnya.

H Edy Supriyanta menuturkan, bidan merupakan  penyuluh, pendidik, pembimbing, dan fasilator klinik, serta penggerak peran dan pemberdayaan masyarakat. 

Peran itu, kata Pj Bupati, menjadi faktor penting dalam menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.

Untuk itu, peringatan ini harus dijadikan sebagai suntikan semangat terus berkiprah, mempersembahkan karya nyata bagi bangsa dan negara. 

Terutama pelayanan kesehatan di Jepara.

"Semoga semakin sukses, maju, sejahtera, berkembang, dan profesional dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat," ucapnya.

Acara ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh H Edy Supriyanta, selanjutnya diserahkan kepada Ketua PC IBI Cabang Kabupaten Jepara, Mudrikatun. 

Peringatan IBI di Jepara dihadiri Forkompinda, Kepala Perangkat Daerah, para Bidan, dan juga tenaga kesehatan yang lain. (Ito)