Kabar Pemekaran Banyumas
Pemekaran Banyumas dalam Kajian Perencanaan Lahan dan Wilayah, Dianggap Ideal Jadi 3 Daerah Otonom
Dengan adanya pemekaran Kabupaten Banyumas harusnya ada semacam ekosistem industri yang terbangun, khususnya di luar perkotaan Purwokerto.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Secara garis besar, banyak sumberdaya lahan di Kabupaten Banyumas bagian barat dan timur yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Banyak lahan belum tergarap maksimal yang dapat mengungkit kehidupan ekonomi.
Kondisi inilah menjadi penguat kesenjangan pembangunan terpusat di perkotaan Purwokerto.
Baca juga: Kolaborasi Berbagai Pihak Sangat Dibutuhkan untuk Masa Depan Ekosistem Wisata Alam di Banyumas
Baca juga: Ribuan Siswa di 36 SD Ikuti Gerakan Minum Susu Bergizi Gratis, Serentak se Kecamatan Banyumas
Sementara wilayah lain dianggap sebagai penyangga dengan porsi pemanfaatan potensi tidak tergarap dengan baik.
Purwokerto, selama ini dianggap sebagai penyangga pangan di Jawa Tengah.
Purwokerto dianggap kota Jasa, sementara wilayah Banyumas yang lain bisa menjadi kawasan pangan atau kawasan penyangga industri, sehingga ketika ada pemekaran, akan membentuk branding masing-masing secara lebih kuat.
Akademisi Ahli Perencanaan Lahan dan Wilayah, Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto, Ir Ruly Eko Kusuma dalam kajian akademisnya menjelaskan, tidak heran banyak warga Banyumas memilih keluar mencari pekerjaan di luar Banyumas sebagai pekerja pabrik.
Dia berpandangan, dengan adanya pemekaran Kabupaten Banyumas harusnya ada semacam ekosistem industri yang terbangun, khususnya di luar perkotaan Purwokerto.
Maka, sudah pasti tenaga kerja lokal akan ikut terserap dan menciptakan dan memanfaatkan potensi lahan yang ada.
Banyak persyaratan tertentu di bidang lingkungan dan pemanfaatan sumberdaya di sisi barat dan timur Banyumas terkendala aturan.
"Bahkan pada faktanya dalam beberapa tahun yang berkembang di Banyumas hanyalah Semen Bima di Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas."
"Padahal Banyumas barat sangat layak menjadi kawasan perindustrian penyangga," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (6/8/2024).
Banyumas bagian barat mempunyai wilayah yang paling luas, namun sebagiannya juga ada kawasan hutan.
Secara total luas Kabupaten Banyumas adalah 1.327,60 kilometer persegi atau setara dengan 132.759,56 hektare.
Luasnya wilayah itulah juga menjadi masalah mobilitas Bupati Banyumas yang menjadi terbatas.
Baca juga: Mahasiswa Sastra Inggris UMP Menjadi Penerjemah dari Belanda dalam Proyek BTM Banyumas
Baca juga: Eks Napiter di Banyumas Ikut Apel Pagi, Terima Bendera Merah Putih Sebagai Wujud Nasionalisme
HUT Ke-80 RI, Ajang Semen Gresik Tingkatkan Soliditas Hingga Catatkan Produksi Tertinggi di 2025 |
![]() |
---|
Setelah Pati, Demo Penolakan Kenaikan PBB di Bone Juga Ricuh, Pemerintahan Lumpuh |
![]() |
---|
2 Korban Pemancing Hilang Tenggelam di Perairan Semarang Berstatus Saudara Sepupu |
![]() |
---|
Pengunjung Setel TV Pertandingan Bola, Pemilik Warung di Jateng Didenda Rp50 Juta & Terancam Penjara |
![]() |
---|
Chord GItar Hey Jude - The Beatles, Take A Sad Song and Make It Better |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.