Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkada 2024

Sebagian Warga Kota Semarang Tak Mengenal Figur Andika Perkasa Kandidat Bakal Cagub dari PDIP

Di Jalan Brigjen Katamso Semarang misalnya, baliho besar bergambar mantan Panglima TNI (Purn) Jenderal Andika Perkasa tampak menghiasi tepian jalan te

Penulis: budi susanto | Editor: m nur huda
Tribun JAteng/Budi Susanto
Sejumlah pengguna jalan memadati Jalan Brigjen Katamso Kota Semarang, Senin (5/8/2024). Di jalan tersebut baliho besar Andika Perkasa terpampang menghadiarah utara. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pendaftaran bakal calon di Pilgub Jateng tinggal beberapa hari. Berbagai akselerasi politik pun terus digencarkan sejumlah bakal calon.

Bahkan, banner hingga baliho yang memajang wajah sejumlah tokoh bakal cagub juga sudah bertebaran di berbagai lokasi. Hal itupun seperti terlihat di sejumlah jalan protokol di Kota Semarang.

Di Jalan Brigjen Katamso Semarang misalnya, baliho besar bergambar mantan Panglima TNI (Purn) Jenderal Andika Perkasa tampak menghiasi tepian jalan tersebut. Baliho bertuliskan Banteng Perkasa itu dipasang sekitar 100 meter Kantor DPD PDI Perjuangan Jateng.

Meski sosok Andika Perkasa cukup populer, fakta di lapangan sedikit berbeda. Pasalnya, sejumlah warga yang acapkali beraktivitas di Jalan Brigjen Katamso justru mengaku tak mengenal figur yang ada di baliho besar tersebut.

"Saya kurang begitu tahu siapa sosok yang ada di banner tersebut," kata Muhammad Rizaldi Kurniawan (18), warga Semarang Tengah, Kota Semarang, yang bekerja di sekitar Jalan Brigjen Katamso, Senin (5/8).

Saat ditanya apakah sosok yang terpampang di baliho akan mencalonkan diri dalam Pilgub Jateng, pemuda itu hanya menggelengkan kepala. Ia pun berujar, tidak ada tulisan bakal calon gubernur di banner tersebut.

"Tulisannya hanya Banteng Perkasa, jadi saya tidak tahu apakah sosok di banner akan mencalonkan diri sebagai bakal calon gubernur Jateng," ucapnya.

Tak hanya Kurniawan, Muji (51), seorang pedagang nasi di sekitar Jalan Brigjen Katamso juga tak mengenal sosok yang ada di baliho tersebut.

"Tidak tahu itu siapa. Setahu saya baliho besar tersebut dipasang dua pekan lalu," ujarnya.

Meski sebagaian masyarakat di sekitar Kota Semarang tak mengenal sosok Andika Perkasa, mantan Jendral TNI tersebut digadang-gadang bakal meramaikan bursa bakal calon gubernur Jateng.

PDI Perjuangan pun telah bersuara tentang pencalonan Andika Perkasa di Pilgub Jateng. Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng Bambang Wuryanto, atau yang akrab disapa Bambang Pacul juga memberi penegasan.

Beri dukungan

Menurut dia, meski PDI Perjuangan memberikan dukungan, pencalonan Andika Perkasa di Pilgub Jateng belum bisa dikatakan mutlak, sebelum adanya rekomendasi dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Jika Ketum PDIP merekomendasikan Andika Perkasa maju dalam Pilgub Jateng, seluruh kader PDIP akan satu suara. Kalau sudah diputuskan, tentunya kami akan berjuang untuk memenangkan Andika Perkasa di Jateng," tegasnya.

Pacul menuturkan, figur Andika Perkasa adalah sosok yang bisa membuat PDI Perjuangan aman dan nyaman. Hal itu lantaran Andika Perkasa pernah menjabat sebagai Panglima TNI berbintang 4.

"Tapi paling penting Andika Perkasa merupakan sosok yang simpatik, dan hal tersebut yang dicari oleh PDIP," terangnya.

Adapun, pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio memprediksi akan terjadi pertarungan bintang di Pilgub Jateng. Hal itu lantaran bakal Cagub Jateng akan diramaikan dengan sosok-sosok Jendral.

Selain Andika Perkasa, bakal calon potensial yang akan maju dalam Pilgub Jateng adalam Komjen Pol Ahmad Luthfi, perwira Polri berbintang 3, yang kini bertugas sebagai Irjen Kemendag .

Menurut dia, akan ada dua pasangan kandidat yang memperebutkan Jateng.

"Satu pasangan adalah eks Kapolda Jateng atau Komjen Luthfi yang akan dipasangkan dengan putra Presiden Jokowi Kaesang Pangarep, sedangkan satu lagi adalah Andika Perkasa yang diusung oleh PDI Perjuangan yang kemungkinan akan menggandeng Taj Yasin Maimoen yang mewakili NU," paparnya.

Meski demikian, Hendri memperkirakan, kalaupun Andika Perkasa dan Taj Yasin Maimoen kalah, ada kemungkinan Ahmad Luthfi hanya menjabat Gubernur Jateng sebentar saja.

Ia berujar, hal itu karena Ahmad Luthfi akan ditarik ke pusat untuk mendapatkan jabatan baru atau naik ke tingkat menteri. Kondisi itu membuat Kaesang Pangarep akan menjabat sebagai Gubernur Jateng secara mutlak.

"Namun dengan catatan jika Ahmad Luthfi dan Kaesang Pangarep menang dalam Pilgub Jateng. Karena PDIP dengan Andika Perkasa tak mau kehilangan kandang bantengnya, dan akan berusaha memerahkan Jateng," bebernya.

Jokowi dan PDIP

Dari hal tersebut, Hendri mengungkapkan, pertarungan politik utama di Jateng sebenarnya adalah kubu Presiden Jokowi dan PDI Perjuangan.

Ia berasumsi, Kaesang Pangarep akan turun ke Jateng untuk menghadapi lawan politik PDI Perjuangan dengan Andika Perkasa.

Dari analisis tersebut, Hendri menyebut, bakal terjadi persaing politik yang tidak sehat, di mana penguasa menerapkan demokrasi sisasat dalam Pilgub Jateng.

"Menurut saya hal tersebut sesat dan jahat," tukasnya.

Demokrasi siasat, menurut dia, membuat parpol tidak bisa mengajukan calonnya dalam pilkada. Selain itu, rakyat juga tidak dianggap, bahkan tak diberi kesempatan mendukung tokoh yang dianggap mumpuni, alias hanya diberi tontonan.

Tak hanya itu, Hendri mengungkapkan, praktik demokrasi siasat membuat orang-orang yang memiliki elektabilitas dipaksa agar tidak maju dalam pilkada.

"Yang membuat miris adalah demokrasi siasat justru diterapkan oleh lembaga atau institusi yang dipercaya oleh UU untuk menghasilkan pemimpin. Itu tidak baik. Untuk itu, rakyat sebagai pemilik negara harus protes. Karena protes sebagai jalan terakhir menuju demokrasi yang lebih baik," tandasnya. (bud/tribun jateng cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved