Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita Kholqi Mahasiswi UIN Salatiga Peserta E-Mobility Program di Universiti Malaysia Sabah

Kholqi Fitri Nabilah, seorang mahasiswi berbakat asal Brebes, Jawa Tengah, mengejar gelar sarjana pada Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam

Editor: iswidodo
tribunjateng/mahasiswa UIN Salatiga magang jurnalistik/dok
Kholqi Fitri Nabilah saat menjadi finalis Olimpiade Agama, Sains, dan Riset (OASE) PTKI II Se-Indonesia 2023 di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. 

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Kholqi Fitri Nabilah, seorang mahasiswi berbakat asal Brebes, Jawa Tengah, mengejar gelar sarjana pada Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga.

Pada awal tahun 2024, Kholqi mendapat kesempatan emas untuk mengikuti E-Mobility Program di Universiti Malaysia Sabah (UMS). Program ini menjadi titik balik penting dalam perjalanan akademisnya, memberikan wawasan baru dan pengalaman berharga yang mengubah pandangannya tentang dunia pendidikan.

E-mobility Program merupakan inisiatif pendidikan yang memungkinkan pertukaran pelajar antarnegara dilakukan secara online. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar lintas budaya tanpa perlu bepergian, menggabungkan pembelajaran virtual dengan kolaborasi internasional. Mahasiswa dapat mengikuti kursus dari universitas mitra di negara lain, berpartisipasi dalam diskusi kelas global, dan mengerjakan proyek bersama dengan rekan-rekan internasional.

Motivasi utama Kholqi untuk mendaftar pada E-Mobility Program di UMS adalah keinginannya untuk mempelajari kultur pendidikan luar negeri, terutama di Malaysia. Ia ingin mengetahui perbedaan pendidikan di Indonesia dan di Malaysia, serta ingin mengembangkan skill bahasa asingnya karena pembelajarannya full English. Selain itu, Kholqi juga ingin memperluas pengalamannya, tidak hanya dari sisi akademik tetapi juga dari berbagai aspek positif lainnya.

Proses pendaftaran E-Mobility Program di UMS tidaklah mudah. Kholqi harus mengisi formulir, menyerahkan berbagai dokumen seperti surat rekomendasi dari universitas, Kartu Hasil Studi (KHS), Kartu Rencana Studi (KRS), dan sertifikat-sertifikat yang dimilikinya. Setelah lolos seleksi, ia menerima Letter of Acceptance (LoA) dari UMS, yang kemudian ditindaklanjuti oleh dosen terkait yang menjadi pembimbingnya selama ada program di sana.

Selama satu semester penuh, Kholqi mengikuti program ini secara daring. Pengalaman belajar secara online di UMS memberikan tantangan tersendiri. “Pengalaman paling seru adalah karena kelasnya full English, kadang diselingi dengan bahasa Melayu. Terdapat beberapa perbedaan antara gaya mengajar dosen di Malaysia dengan di Indonesia,” tuturnya. Dosen-dosen di UMS memiliki pendekatan yang unik dalam menyampaikan materi, yang menurut Kholqi, menambah keasyikan dalam belajar.

Selain aspek bahasa dan metode pengajaran, Kholqi juga mendapat banyak wawasan baru tentang pengelolaan makanan halal karena ia mengambil program Food Science and Nutrition di course Halal Food Production. Ada banyak hal baru yang ia pelajari, seperti pentingnya memperhatikan komposisi makanan yang dikonsumsi. Hal-hal kecil itu membuatnya lebih aware dan hati-hati dalam memilih makanan sehari-hari.

Kholqi juga menekankan pentingnya membangun hubungan yang baik dengan dosen dan rekan-rekan sekelas, meski pembelajaran dilakukan secara daring. “Meskipun kelasnya online, saya tetap berusaha membangun chemistry dengan dosen dan teman-teman. Ini penting agar kita bisa menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dan merasa nyaman selama proses belajar,” jelasnya.

Selain pengalaman E-mobility Program di UMS, Kholqi juga memiliki prestasi gemilang di bidang akademik. Ia berhasil meraih Juara 1 Lomba Mahasiswa Berprestasi Akademik di Event Prasta Saga oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Salatiga Tahun 2024. Kemenangan ini tidak hanya menjadi pencapaian akademik tetapi juga menjadi pemicu bagi dirinya untuk terus berproses menjadi lebih baik.

Kholqi juga mendapat penghargaan Apresiasi Prestasi Akademik Mahasiswa Tadris IPA dalam Innovation Festival and Science Olympiad (IFSO) 2023. Inovasi dalam bidang IPA menurutnya sangat penting untuk perkembangan ilmu pengetahuan. “Ilmu itu dinamis dan butuh terus berkembang. Inovasi sangat diperlukan agar konsep IPA yang rumit bisa dipahami dengan lebih mudah,” jelasnya.

Pada tahun 2023, Kholqi juga menjadi finalis Olimpiade Agama, Sains, dan Riset (OASE) Kementerian Agama di bidang Olimpiade Kimia. Persaingan yang ketat dan kualitas peserta yang tinggi membuat kompetisi ini sangat menantang. Namun, dengan persiapan yang matang dan bimbingan dari dosen, Kholqi berhasil lolos ke tahap final di Jakarta.

Tidak hanya itu, Kholqi juga meraih medali emas di ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2023 dan medali perunggu di ASEAN Innovation Science and Entrepreneur Fair (AISEF) 2020. Proyek penelitian yang dipresentasikannya melibatkan inovasi dalam pengelolaan limbah untuk pupuk dan enterpreneurship dalam produksi cookies. “Pengalaman menghadapi tantangan di tingkat ASEAN mengajarkan saya pentingnya novelty dan kesinkronan dengan tema lomba,” ungkapnya.

Sebagai seorang mahasiswi yang berprestasi, Kholqi juga aktif bekerja sebagai pengajar privat di Bimbingan Belajar Juara Salatiga serta asisten praktikum biologi dasar dan lanjut pada Program Studi Tadris IPA UIN Salatiga. Mengajar privat membantunya mengetest diri dan membentuk keterampilan mengajar, sehingga ia jadi tahu karakter dan model belajar siswa SMP.

Pengalaman sebagai asisten praktikum juga memberikan banyak manfaat bagi Kholqi. Tugas utamanya adalah membantu adik tingkat dalam melakukan praktikum. “Karena sebelumnya sudah pernah melakukan praktikum, saya bisa membantu kesulitan mereka,” jelasnya. Meskipun jadwal menjadi asisten praktikum hanya seminggu sekali, Kholqi tetap bisa mengelola waktu dengan baik antara tugas sebagai asisten praktikum dan kewajiban akademik lainnya.

Dari perjalanan Kholqi Fitri Nabilah, dapat dilihat betapa pentingnya motivasi, persiapan, dan inovasi dalam meraih prestasi akademik. Pengalaman mengikuti E-mobility Program di Universiti Malaysia Sabah (UMS) tidak hanya memberikan wawasan baru tetapi juga membuka peluang untuk terus berkembang dan berinovasi di masa depan. Pengalaman ini menjadi salah satu semangat Kholqi untuk belajar banyak hal lagi. (Siti Nur Khasanah, Mahasiswi UIN Salatiga Jurusan KPI, Magang di Tribunjateng.com).

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved