Kecelakaan Kapal
Lima Awak Kapal Tewas dalam Kebakaran Kapal Tanker di Bali, Nakhoda: Terjadi Ledakan dan ‘Black Out’
Kapal tanker MT Elisabeth Satu yang memuat bahan bakar terbakar di dekat Pulau Tepekong, Perairan Candidasa, Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem, Bali,
TRIBUNJATENG.COM, AMLAPURA -- Kapal tanker MT Elisabeth Satu yang memuat bahan bakar terbakar di dekat Pulau Tepekong, Perairan Candidasa, Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (7/8).
Sebanyak lima awak kapal tewas dan 15 orang lainnya yang mengalami luka-luka dalam kejadian tersebut. Kelima korban tewas, yakni Joko (oiler), Ismail (oiler), Riski (masinis 4), Syahlan (oiler), dan Faturahman (kadet mesin).
Di antara korban luka, ada tiga awak kapal yang mengalami luka bakar parah, dan dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar. Lalu sisanya, 12 kru kapal mengalami luka bakar ringan dilarikan ke RS Graha Bhakti Medika, Klungkung.
Kapolres Karangasem, AKBP I Nengah Sadiarta menyatakan, kebakaran terjadi pada pukul 03.00 Wita. Pada saat kejadian kapal tanker Elisabeth saat sedang dalam perjalanan menuju Badas, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Nengah Sadiarta menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Direktorat Polisi Air dan Udara. Pihaknya juga telah menghubungi pihak Laboratorium Forensik untuk investigasi lebih lanjut. "Kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap penyebab tragedi ini," ujarnya.
Nakhoda kapal, Muhamad Haris Al Razak menceritakan detik-detik kebakaran tersebut. Kata dia, kebakaran terjadi sekitar satu setengah jam setelah perjalanan dari titik keberangkatan. Ia mendengar bunyi ledakan. Lalu kapal mendadak black out. Black out adalah kondisi sumber tenaga penggerak utama pada kapal tidak beroperasi karena tak ada pasokan listrik dari diesel generator.
"Tiba-tiba ada ledakan dan kapal black out. Kami langsung meminta bantuan ke operasi Tanjung Manggis," ujarnya, Rabu dikutip dari rilis pers Polres Karangasem.
Menurut keterangan Mualim 1 kapal, Rizky Wulandari, insiden diawali dengan ledakan di bagian kiri mes kru kapal sekitar pukul 01.18 Wita. Ledakan kedua terjadi di kamar mesin yang menyebabkan kebakaran hebat sehingga kapal kehilangan kemampuan olah gerak.
Tanggapan perusahaan
Sementara itu, PT Arta Samudera Line, perusahaan penyedia jasa Kapal MT Elisabet Satu, meminta maaf dan akan bertanggung jawab penuh atas insiden yang menewaskan lima ABK tersebut.
"Perusahaan sangat prihatin dengan kejadian tersebut dan berkomitmen penuh untuk bekerja sama dengan pihak terkait dalam proses penanganan insiden ini, serta kooperatif selama proses penyelidikan berlangsung," ujar Manager Operasional PT Arta Samudera Line, Budi Kurniawan, dalam keterangan tertulis, Kamis (8/8).
Kondisi Kapal MT Elisabet Satu saat ini dinyatakan aman dan api telah dipadamkan. Proses pendinginan di area kapal juga sudah selesai. Kapal tanker tersebut telah melabuhkan jangkar di perairan sekitar 5,5 kilometer dari Terminal BBM Manggis.
Budi memastikan tidak terjadi pencemaran atau kebocoran muatan BBM di area perairan. Seluruh muatan BBM masih berada di kapal dan akan dipindahkan agar distribusi BBM tetap berjalan lancar.
"Perusahaan akan bertanggung jawab penuh atas dampak-dampak yang terjadi akibat insiden ini. Ucapan duka juga kami sampaikan sedalam-dalamnya untuk para korban dan keluarga korban yang terdampak dari insiden di kapal MT Elisabet Satu," ujar Budi. (kps/Tribunnews)
Baca juga: Potret Terbaru Ayang Kahiyang Putri Joko Widodo, Penampilan Istri Bobby Nasution Tuai Pujian Netizen
Baca juga: Meriahkan HUT RI ke-79, Kelurahan Kauman Pekalongan Gelar Jalan Sehat Bertabur Doorprize
Baca juga: Penunjukan Yahya Sinwar sebagai Pemimpin Hamas Bikin Israel Naik Pitam
Baca juga: Disebut Terbunuh Pukul 21 15 WIB, Vina Cirebon Masih Chat dengan Widi Pukul 22.14 WIB, Ini Isinya
Kisah Kholidin 1 Dari 5 WNI Tewas Kecelakaan Maut Kapal Ikan di Korea Selatan, Tinggalkan 2 Anak |
![]() |
---|
Deden Kerahkan 11 Penyelam Khusus untuk Cari 17 ABK Hilang Dalam Kecelakaan Kapal di Indramayu |
![]() |
---|
7 ABK Teman Kartoyo Hilang Belum Diketahui Nasibnya: Keluarga di Pemalang Masih Berpikir Positif |
![]() |
---|
Keluarga di Tegal Nangis Sesenggukan Video Call Kartoyo: Hilang 15 Hari Terhanyut Sampai Sulawesi |
![]() |
---|
Pengaku Nur Khamid Lolos dari Maut, Nahkoda yang Berenang Sejauh 4 Mil untuk Minta Tolong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.