Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dokter Tewas di Kos Semarang

Kasus Kematian Dokter PPDS Anestesi Undip, DPR Sesalkan Perundungan Desak Polisi Turun Tangan

Anggota Komisi IX DPR fraksi PDIP, Rahmad Handoyo mendesak polisi turun tangan menelusuri kematian Aulia yang juga dokter di RSUD Kardinah Kota Tegal.

Editor: Muhammad Olies
Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas 
Lokasi kos seorang dokter Program Pendidikan Spesialis (PPDS) Anastesi Fakultas Kedokteran Undip Aulia Risma Lestari di Lempongsari Semarang 

TRIBUNJATENG.COM - Kasus kematian Aulia Risma Lestari (30), mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) yang diduga tak wajar direspon wakil rakyat di Senayan.

Diduga, Aulia nekat mengakhiri hidupnya karena mengalami perundungan dari seniornya di Undip.

Anggota Komisi IX DPR fraksi PDIP, Rahmad Handoyo mendesak polisi turun tangan menelusuri kematian Aulia yang juga dokter di RSUD Kardinah Kota Tegal.

"Ya saya kira ini sangat disesalkan, sangat memprihatikan," kata Handoyo kepada Tribunnews.com, Rabu (14/8/2024).

Baca juga: Dokter PPDS Anestesi Undip Meninggal di Kos Semarang Korban Perundungan? Ini Bunyi Surat Kemenkes

Aulia diduga mengakhiri hidupnya karena mendapat bullying atau perundungan saat menempuh pendidikan di Program Pendidikan Anestesi Undip yang ada di RSUP Dr Kariadi

Dugaan tersebut tertera dalam Surat Pemberhentian Program Anestesi Undip di RSUP Dr Kariadi bernomor surat TK.02.02/D/44137/2024 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI.

Dalam surat yang juga diterima Tribun Jateng itu disebutkan Kemenkes juga menyinggung soal dugaan perundungan yang dialami Aulia. Bahkan karena alasan itu juga Kemenkes meminta agar progam Anestesi Undip di RSUP Dr Kariadi Semarang dihentikan sampai dilakukannya investigasi dan langkah-langkah yang dapat dipertanggungjawabkan jajaran Direksi RSUP Dr Kariadi dan FK Undip

Handoyo menyayangkan perbuatan perundungan masih terus dilakukan. Padahal, pemerintah sudah membuat aksi perang terhadap perundungan.

Handoyo mendesak aparat penegak hukum segera menangani kasus tersebut agar tidak terulang lagi.

"Saya kira harus tegas. Kasus ini harus didalami secara menyeluruh. Kalau perlu harus ada orang yang bertanggungjawab," ujarnya.

Dia menegaskan, perbuatan perundungan merupakan tindakan manusiawi yang tidak bisa ditolerir.

"Nah, ini harus dihentikan. Kalau tidak dihentikan apakah kita akan mendengar korban berikutnya," ucap Handoyo.

Karenanya, Handoyo mendesak agar kepolisian segera menangani kasus dugaan perundungan itu.

"Untuk itu saya kira kepolisian juga harus bisa mendalami, kenapa penyebab-penyebab ini bisa terjadi?" ungkapnya.

Baca juga: UPDATE Dokter PPDS Anestesi Undip Diduga Bunuh Diri, Kapolsek: Obatnya Dimasukkan ke Lengan

Baca juga: BREAKING NEWS: Dokter PPDS Anestesi Undip Diduga Bunuh Diri, Obat yang Dipakai Jenis Roculax

Seperti diberitakan Tribun Jateng, Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono mengatakan hasil penyelidikan yang dilakukan jajarannya, kematian Aulia diduga karena yang bersangkutan merasa berat mengikuti pelajaran maupun menghadapi seniornya. Hal itu pun berdasarkan cerita dari ibunya maupun isi buku hariannya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved