Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kendal

Usulan Pembangunan Pasar Weleri Tahap 2 Telan Anggaran Rp 60 M, Dewan Minta Penyesuaian 

Pemerintah Kabupaten Kendal kini bersiap memulai pembangunan pasar Weleri tahap dua, dengan usulan anggaran mencapai Rp 60 miliar.

Tribun Jateng/ Agus Salim
Sekretaris Daerah Kabupaten Kendal, Sugiono ditemui seusai rapat paripurna DPRD Kendal   

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Pemerintah Kabupaten Kendal kini bersiap memulai pembangunan pasar Weleri tahap dua, dengan usulan anggaran mencapai Rp 60 miliar.

Nantinya, anggaran tersebut bakal diambilkan dari APBD tahun 2025. 

Sebelumnya, pembangunan pasar Weleri tahap pertama telah selesai dikerjakan dengan nilai anggaran mencapai Rp 51 miliar.

Kemudian pembangunan dilanjutkan tahap kedua, lantaran kapasitas yang masih terbatas dan belum bisa mengakomodasi seluruh pedagang.

Sehingga para pedagang di sana tak kunjung menempati lapak yang sudah disediakan.

"Kami anggarkan di tahap 2 ini mencapai Rp 60 miliar, masuknya APBD tahun 2025," kata Sekretaris Daerah Kendal, Sugiono pada Jumat (16/8/2024). 

Ia menambahkan, saat ini para pedagang belum menempati pasar Weleri. Padahal, pihaknya telah jauh-jauh hari mendorong pedagang agar segera menempati pasar tersebut.

"Hasil diskusi dengan para pedagang, mereka belum menempati pasar padahal tanggungjawab bangun lapak itu ada di mereka," tuturnya.

Para pedagang justru memilih lokasi lain untuk berdagang, seperti di Terminal Bahurekso sebagai pasar relokasi dan area Terminal Colt Weleri. 

Permasalahan lainnya yang dikeluhkan, yakni mengenai saluran air dan pintu gerbang yang dinilai pedagang belum maksimal.

"Gerbang yang sebelah barat dan depan itu sekarang masih terhalang pipa, mereka minta dipermudah," sambungnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disdagkop) Kendal, Toni Ari Wibowo menambahkan, anggaran pembangunan Pasar Weleri tahap kedua masih perlu persetujuan dengan DPRD Kendal.

"Mohon doanya, semoga 2025 Pasar Weleri tahap kedua bisa terbangun semuanya," tandas Toni.

Selain itu, ia menegaskan penempatan pedagang di Pasar Weleri tidak diterapkan sistem sewa kios maupun los. Para pedagang hanya dikenakan retribusi harian.

"Kalau di pasar lain di Kabupaten Kendal itu restribusinya lima ratus rupiah per meter (dari lokasi yang ditempati). Khusus untuk pasar Weleri nanti ada Perbupnya," imbuhnya. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved