Megawati Bicara soal Pemilu Lahirkan Pemimpin Karbitan

Perempuan yang sudah memimpin PDIP selama 25 tahun, sejak 1999, itu mengaku prihatin karena kedaulatan rakyat sebagai pilar utama demokrasi kini diubah wataknya. Ia menyoroti adanya rasa takut pada masyarakat untuk bicara soal kebenaran.

"Sepertinya, untuk berbicara kebenaran pun banyak yang sudah tidak sanggup, mulutnya terkunci, mulutnya terdiam," kata dia.

Kritikan terhadap kecurangan pemilu sebelumnya sudah amat sering dilontarkan Megawati setelah PDIP dan Presiden Joko Widodo berpisah jalan pada Pemilu 2024, kemudian capres usungan PDIP Ganjar Pranowo-Mahfud MD kalah telak dari Prabowo Subianto yang berpasangan dengan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming.

Belakangan, Megawati dan para elite PDI-P juga melontarkan isi bahwa kepengurusan partai mereka dalam ancaman diambil alih.

"Teman-teman pers kan sudah bisa merasakan ada upaya untuk melakukan konsolidasi kekuasaan. Bahkan ada sosok penting yang berjuang menjalankan perintah dari pemimpin itu, tetapi kemudian orang mengatakan habis manis sepah dibuang," kata Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, Kamis (15/8). (kps/Tribunnews) 

Baca juga: Buah Bibir : Novia Bachid Terharu Tampil di IKN Nusantara

Baca juga: Jokowi Ajak Cak Imin Keliling IKN Sebelum Upacara HUT RI di Ibu Kota Baru untuk Kali Pertama

Baca juga: Presiden Jokowi Kenakan Baju Kebesaran Sultan Kutai di HUT ke 79 RI

Baca juga: KeSEMaT FPIK Undip Gelar Upacara 17 Agustus di Lumpur Mangrove