Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

IKN

Kisah Eko Warga Tulungagung Miliki Omzet Ratusan Juta Sebulan Setelah Merantau ke IKN, Bisnis Air

Kisah Eko Hadi warga Tulungagung Jawa Timur kini miliki omzet ratusan juta dalam satu bulan. Hal itu ia alami dalam setengah atahun setelah merantau.

Editor: rival al manaf
(TRIBUNKALTIM.CO/SETYA KRISNA SUMARGO)
Suasana depo penyedia air bersih di Ibu Kota Nusantara (IKN), wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Minggu (18/8/2024). 

TRIBUNJATENG.COM - Kisah Eko Hadi warga Tulungagung Jawa Timur kini miliki omzet ratusan juta dalam satu bulan.

Hal itu ia alami dalam setengah atahun setelah merantau ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Eko menggeluti bisnis penyediaan air bersih yang memang saat ini sangat dibutuhkan di IKN.

Baca juga: Link Download PDF Rincian Formasi CPNS 2024 Otorita IKN daftar-sscasn.bkn.go.id

Baca juga: Telkom Buktikan Keandalan Infrastruktur Digital Selama Upacara HUT ke-79 RI di IKN

Owner Bakso Gendon Legowo Saat Jokowi Batal Pesan 2.500 Porsi Bakso Acara IKN
Owner Bakso Gendon Legowo Saat Jokowi Batal Pesan 2.500 Porsi Bakso Acara IKN (Instagram)

Mengingat kehadiran ribuan pendatang termasuk ribuan pekerja konstruksi IKN di wilayah Sepaku, Penajam Paser Utara, dan Kalimantan Timur.

Bisnis penyediaan air bersih di IKN bahkan bisa memutar miliaran uang setiap bulannya.

Hal itu yang dirasakan warga asal Tulungagung, Jawa Timur, Eko Hadi.

Ia mengaku enam bulan lalu datang di Sepaku dan kini telah mempekerjakan 12 orang di depo penyedia air bersih yang dibukanya.

"Jika dirata-rata, sebulan ya seratusan juta omzetnya. Depo kami hanya satu dari puluhan depo penyuplai air bersih," ungkap Eko Hadi pada Minggu (18/8/2024). 

Ia sebelumnya berbisnis di Palembang, Sumsel.

Jika dirata-rata, tiap depo atau pangkalan bisa omzet Rp100 juta per bulan.

Maka bisa dihitung jika minimal saja ada 10 depo, sudah berapa miliar perputaran uangnya.

"Ya bisa dihitung miliaran muternya tiap bulan," tutur Eko. 

Ia setengah tahun lalu datang ke Sepaku karena penasaran peluang bisnis apa yang bisa dioptimalkan.

Mula-mula ia melihat peluang ada di sektor kos-kosan atau kontrakan karena kebutuhan tempat tinggal pekerja sangat besar.

Ia lalu mencari lahan untuk disewa dan rencana akan ia bangun semacam kos, kontrakan, atau bedeng untuk disewakan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved