Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Hamas Vs Israel

Negosiasi Gencatan Senjata Berjalan Alot, Hamas dan Netanyahu Saling Tuduh sebagai Penghalang

Negosiasi gencatan senjata untuk Perang Gaza berjalan alot. Israel dan Hamas saling tuduh sebagai penghambat negosiasi.

Net
PM PM Netanyahu, dalam pernyataan melalui Twitter, menggambarkan kesepakatan Israel dan UEA membuka hubungan diplomatik sebagai "hari yang bersejarah". 

TRIBUNJATENG.COM, GAZA -– Negosiasi gencatan senjata untuk Perang Gaza berjalan alot. Israel dan Hamas saling tuduh sebagai penghambat negosiasi.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Minggu (18/8), menuding Hamas yang menghambat negosiasi gencatan senjata untuk perang Gaza. Pada hari yang sama, Hamas menuduh bahwa Netanyahulah yang menghalangi kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza.

Netanyahu menyebut, Hamaslah yang seharusnya mendapatkan lebih banyak tekanan menjelang putaran terbaru pembicaraan akhir pekan ini.

Komentar Netanyahu dilontarkan saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, dijadwalkan tiba di Israel untuk mendorong kesepakatan gencatan senjata.

"Hamas, sampai sekarang, masih keras kepala. Bahkan tidak mengirim perwakilan ke pembicaraan di Doha. Oleh karena itu, tekanan harus diarahkan ke Hamas dan (Yahya) Sinwar, bukan ke Pemerintah Israel," kata Netanyahu, mengacu ke pemimpin Hamas yang baru diangkat.

Pada Kamis (15/8), pejabat Hamas, Osama Hamdan, mengatakan kepada wartawan AFP bahwa pihaknya sudah memberitahu para mediator bahwa mereka akan menghadiri pembicaraan di Doha, Kamis-Jumat (22-23/8).

Namun, Hamas mensyaratkan para mediator untuk menetapkan jadwal pelaksaan dalam bagian yang disetujui Hamas, juga mengumumkan penentangan terhadap syarat baru Israel.

Netanyahu berkata di hadapan kabinet, "Kami sedang bernegosiasi dan skenarionya bukan kami hanya memberi dan memberi. Ada hal-hal yang bisa kami fleksibelkan dan ada hal-hal yang tidak dapat kami fleksibelkan, yang akan kami tegaskan."

Dia juga menyebutkan bahwa ada upaya besar memulangkan para sandera. "Kami dengan tegas berpegang pada prinsip-prinsip yang telah kami tetapkan, yang penting bagi keamanan Israel," ujar Netanyahu.

Blinken, yang melakukan perjalanan kesembilan ke Timur Tengah sejak perang Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, dijadwalkan bertemu Netanyahu dan para pemimpin Israel lainnya, pada Senin (19/8), sebelum pembicaraan gencatan senjata dilanjutkan di Kairo, pada akhir pekan ini.

Sebaliknya, Hamas, pada Minggu (18/8), kembali menuduh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menghalangi kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza.

Setelah dua hari berunding di Doha, para mediator yakni Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar, pada Jumat (16/8), mengajukan proposal baru.

Menurut Hamas, proposal terbaru itu sudah menanggapi syarat dari Netanyahu, terutama penolakannya terhadap gencatan senjata permanen dan penarikan menyeluruh dari Jalur Gaza, dan desakannya untuk terus menduduki persimpangan Netzarim, penyeberangan Rafah, dan koridor Philadelphia.

Sebanyak dua tempat yang disebut terakhir dipandang Israel sebagai lokasi penting mencegah aliran senjata ke Gaza, sedangkan persimpangan Netzarim adalah titik strategis antara Gaza utara dan selatan.

Netanyahu juga menetapkan persyaratan baru dalam berkas pertukaran tahanan dan menarik diri dari hal-hal lain, yang mencegah penyelesaian kesepakatan pertukaran, kata Hamas.

Baca juga: SOSOK Bahlil, Anak Buruh Bangunan Jadi Calon Tunggal Ketum Golkar, Masuk Bui Era Orde Baru

Baca juga: Bahlil Lahadalia Dipastikan Jadi Ketua Umum Partai Golkar, Dilantik Besok Rabu

Baca juga: Pendaftaran CPNS Blora 2024 Resmi Dibuka, Total Ada 208 Formasi

Baca juga: Semarang Merdeka Flower Festival Siap Meriahkan Kota Semarang Akhir Pekan Ini

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved