Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dokter Tewas di Kos Semarang

Pemkot Tegal Sebut Beasiswa Dokter Aulia dari Kemenkes, Tak Tahu Soal Penalti Rp 500 Juta

Misteri seputar kematian dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi PPDS Anastesi di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, belum terkuak sepenuhnya

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muslimah
istimewa
Dokter Aulia Risma dan Surat Kemenkes 

TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Misteri seputar kematian dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, belum terkuak sepenuhnya.

Polisi pun saat ini masih melakukan penyelidikan.

Dokter Aulia ditemukan meninggal di sebuah kamar kos di Semarang.

Seketika kematiannya menjadi gempar.

Baca juga: Duduk Manis Saat Diperebutkan 27 Pria, Inilah Sosok Janda Muda Hadiah Lomba Panjat Pinang

Almarhumah yang merupakan ASN di lingkungan Pemerintah Kota Tegal diduga mengakhiri hidup karena tidak kuat mendapatkan perundungan selama PPDS

Tetapi dugaan bunuh diri itu dibantah oleh pihak keluarga yang menyebut dokter Aulia meninggal dunia karena sakit.

Di tengah ramainya pemberitaan tersebut, beredar informasi sempat muncul keinginan dokter Aulia untuk keluar dari PPDS Anestesi Undip Semarang. 

Namun keinginan itu terhalang adanya biaya penalti atau denda sebesar Rp 500 juta lantaran PPDS yang sedang dijalani merupakan beasiswa dari pemerintah. 

Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono.
Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono. (Tribunjateng/Fajar Baharuddin Ahmad)

Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono mengatakan, pihaknya tidak tahu terkait denda atau penalti dari beasiswa PPDS yang didapatkan oleh dokter Aulia. 

Beasiswa PPDS yang sedang dijalani almarhumah dari Kementerian Kesehatan RI. 

Anggarannya bersumber dari APBN, semua dibiayai negara mulai dari perkuliahan dan jika tidak salah mendapatkan uang saku.

"Itu beasiswa PPDS dari Kemenkes, bukan dari Pemkot Tegal. Terkait adanya denda atau penalti, saya tidak tahu," kata Agus saat dihubungi tribunjateng.com melalui saluran telepon, Senin (19/8/2024).

Agus mengatakan, ia sangat merasa kehilangan dokter Aulia yang merupakan salah satu tenaga medis di Pemkot Tegal.

Karena almarhumah diharapkan bisa mengisi kekurangan SDM di bidang spesialisasi anestesi. 

"Sebelum menempuh spesialisasi, dia selama di RSUD Kardinah, salah satu andalan kita. 

Dia dokter IGD yang baik, kinerjanya juga bagus. Dalam penugasan di bagian casemix juga oke," ungkap Agus yang juga pernah menjadi Direktur RSUD Kardinah Tegal. (fba)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved