Berita Penddikan
YUK Ramaikan, Sarasehan Selasa Legen ke-109 Unnes, Bahas Nilai Ekonomi Seni dan Budaya Jawa
Jangan lupa, ikuti Sarasehan Selasa Legen ke 109 Unnes pada Senin (26/8/2024) sekira pukul 19.30 di Kampung Budaya Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kesenian tak sekadar telah membentuk identitas khas kebudayaan Jawa, tetapi juga memiliki nilai keekonomian yang besar.
Dari kesenian Jawa seperti pergeralaran wayang, ketoprak, hingga berbagai kesenian rakyat, roda ekonomi terus berputar.
Kesenian tradisional ini nyatanya tak cuma menyuguhkan sentimentalisme kebudayaan adiluhung dengan berbagai nilainya yang mesti terus dilestarikan.
Namun, dari kesenian pula roda kehidupan banyak orang terus bergerak.
Baca juga: Pernyataan Sikap 15 Civitas Akademika Unnes Soroti Sikap DPR Terkait Pilkada, Ini 5 Poin Pentingnya
Baca juga: Dosen USM dan Profesor dari UNNES Kembangkan Model Pembelajaran Interaktif Kewirausahaan Siswa
Setidaknya itu sebagian pesan yang bakal disampaikan melalui Sarasehan Selasa Legen ke 109 Universitas Negeri Semarang (Unnes) pada Senin (26/8/2024) sekira pukul 19.30 di Kampung Budaya Unnes, Kampus Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Menurut Dhoni Zustiyantoro, dosen Bahasa Jawa Unnes, selain memang sebagian besar seniman menggantungkan hidupnya dari aktivitas berkesenian, pementasan yang digelar oleh pemilik hajat juga menjadi sarana berputarnya roda perekonomian di sekitar lokasi pementasan.
"Ya, lihat saja, dalam sekali pementasan, misalnya, terdapat puluhan orang yang mrema, menjajakan aneka barang dan makanan, kepada penonton yang datang."
"Belum lagi jika dalang yang ditanggap terhitung kondang, atau kelompok kesenian tertentu yang didatangkan telah punya nama, pastilah para penonton yang datang tak terbilang."
Baca juga: Pelatihan Vokasional Wirausaha: Upaya Dosen UNNES Membangun Kemandirian Anak Jalanan
Baca juga: 11.300 Mahasiswa Baru Ikuti PKKMB Unnes 2024
"Dalam bulan-bulan tertentu ketika ramai sedekah bumi, merti desa, maupun hajatan, kelompok kesenian pun nyaris tak pernah sepi tanggapan," beber koordinator Sarasehan Selasa Legen ke 109 Unnes itu kepada Tribunjateng.com, Jumat (23/8/2024).
Lalu bagaimana melihat potensi seni dan budaya Jawa dari perspektif ilmu ekonomi?
Bagaimana pula kesenian Jawa mampu “bernegosiasi” ketika berhadapan dengan tuntutan ekonomi, yang bisa berarti permintaan pasar dan penonton?
Pada Sarasehan Selasa Legen ke-109 Unnes akan membahas “Nilai Ekonomi Seni dan Budaya Jawa” tersebut.
Hadir sebagai narasumber dalam sarasehan adalah Prof Dr Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti (dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unnes) dan Maston sebagai pendiri Teater Lingkar Semarang.
"Jangan lupa ikuti sarasehan yang bakal dipandu oleh Achiar M Permana (jurnalis Tribun Jateng) tersebut," ajak Dhoni. (*)
Baca juga: Karnaval Pawai Pembangunan, SMA Negeri 1 Blora Bakal Menampilkan Tema Provinsi Kalimantan Tengah
Baca juga: AWAS Penipuan Melalui Nomor Telepon di Google Maps, Berikut 3 Cara Gampang Mengecek Keasliannya
Baca juga: Pelaku Persetubuhan Siswa SMP di Cilacap Ditangkap Polisi, Modus Diberi Jajan
Baca juga: Polres Blora Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja Candi 2024-2025, Ini Harapan Bupati Arief
Riset Pengelolaan Pesisir secara Berkelanjutan, Undip gandeng Universiti Utara Malaysia UUM |
![]() |
---|
Memasuki Tahun Ajaran Baru, Orang Tua Siswa Mulai Berburu Seragam Sekolah |
![]() |
---|
Inilah Sosok Ulfatun Nikmah, Anak Buruh Ukir Asal Jepara Jateng, Sukses Raih Gelar Magister di UGM |
![]() |
---|
Hadapi Revolusi Industri 4.0, UKSW Salatiga Terapkan Konsep Pendidikan Manusia Seutuhnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.