Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkada 2024

Bellinda Birton Jadi Cawabup Kudus, Pengamat: Implementasi Emansipasi Perempuan

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai tidak ada pembeda antara peluang laki-laki dan perempuan dalam kancah Pi

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: m nur huda
TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI
Bellinda Putri Sabrina Birton (kiri) dan Sam'ani Intakoris (kanan). 

Bellinda Birton Jadi Cawabup Kudus, Pengamat: Implementasi Emansipasi Perempuan

 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai tidak ada pembeda antara peluang laki-laki dan perempuan dalam kancah Pilkada. Contoh kasus di Kabupaten Kudus, majunya Bellinda Putri Sabrina Birton menjadi bakal calon wakil bupati dampingi Sam’ani Intakoris merupakan salah satu bukti.

 

Dedi mengatakan, beberapa tahun terakhir peran serta perempuan dalam Pemilu serta Pilkada semakin mewarnai dunia politik Indonesia. Hal itu terbukti sudah cukup banyak pemimpin daerah dari kaum perempuan. Bahkan bisa dikatakan di hampir setiap provinsi ada pemimpin daerah perempuan.

 

“Kondisi itu tentu merupakan implementasi emansipasi perempuan, karena memang ketokohan perempuan yang tidak dibatasi dalam konstitusi kita. Negara hanya mengatur batas usia, dan batas dukungan politik, sementara untuk jenis kelamin tidak ada aturannya, tentu itu bukti emansipasi gender," kata Dedi dalam keterangan tertulisnya.

 

Dedi menilai bahwa kepemimpinan perempuan merupakan murni proses politik dan demokrasi. Keberadaan pemimpin perempuan tidak sekadar menangani krisis pemimpin perempuan, tetapi yang diperlukan yakni kapasitas kepemimpinannya secara murni.

 

Kemudian Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus pun mengapresiasi keterlibatan perempuan menjadi pemimpin di sejumlah daerah.

 

"Walaupun tak menjadi isu utama, munculnya calon kepala daerah perempuan atau wakilnya di beberapa tempat tetap saja sesuatu yang layak diapresiasi," kata Lucius.

 

Lucius mengakui jika representasi perempuan dalam Pilkada memang tak banyak dibicarakan, karena orang-orang lebih fokus terhadap dukungan partai politik. Fokus ini tertuju pada calon yang memiliki peluang menang tinggi.

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved