Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkada Jepara 2024

Partai Nonparlemen Kompak Bidani Poros Ketiga di Pilkada Jepara 2024, Usung Kaji Adib

Teranyar, ada lima parpol nonparlemen di Jepara yang kompak ingin memunculkan poros ketiga di Pilkada Jepara 2024.

Editor: Muhammad Olies
Ist/ HANDINING
ILUSTRASI Pilkada Serentak 2024. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait ambang batas pencalonan Pilkada Serentak 2024 menjadi pelecut parpol nonparlemen di Kabupaten Jepara. Pengurus parpol yang tak punya kursi DPRD Jepara ini tetap ingin mewarnai hajatan demokrasi lima tahunan di Kota Ukir.

Teranyar, ada lima parpol nonparlemen di Jepara yang kompak ingin memunculkan poros ketiga di Pilkada Jepara 2024. Lima parpol itu adalah Partai Perindo, Gelora, Partai Ummat, PBB dan Partai Garuda. Ada satu parpol nonparlemen lagi yang dikabarkan juga ikut bergabung dalam barisan ini.

Ketua DPD Partai Perindo Kabupaten Jepara Masrikan mengatakan pihaknya dan parpol nonparlemen lainnya memang menggalang dukungan lahirnya poros ketiga di Pilkada Jepara 2024. Selain menawarkan paslon alternatif, kehadiran poros ketiga diyakini juga bisa mengurangi ketegangan dan polarisasi jika Pilkada Jepara 2024 hanya diikuti dua paslon saja.

Saat ini, sudah ada dua bakal paslon saja yang siap mendaftar sebagai peserta Pilkada Jepara 2024

Yakni Witiarso Utomo - M Ibnu Hajar yang diusung koalisi gemuk gabungan parpol seperti Partai Gerindra, PDIP, PPP, PAN, Demokrat, Golkar dan juga PKS. Meskipun untuk PKS hingga berita ini diturunkan belum secara resmi menyerahkan B1 KWK kepada Wiwit - Hajar.

Bakal paslon lainnya yakni KH Nuruddin Amin - M Iqbal yang diusung gabungan parpol, PKB dan Nasdem.

"Makanya kita ingin ada poros ketiga. Saat putusan MK dibacakan kita langsung bergerak, kita petakan parpol mana saja yang bisa diajak bergabung. Kita ikhtiar saja dulu soal hasil akhirnya seperti apa kita lihat saja nanti. Tapi yang pasti sekarang sudah ada lima B1 KWK dari lima parpol nonparlemen, insyaallah tambah lagi," kata Masrikan kepada Tribun Jateng, Selasa (27/8/2024).

Baca juga: Gus Nung - Iqbal Daftar Paslon Pilkada Jepara Rabu, Wiwit - Gus Hajar Pilih Kamis

Baca juga: Gerilya Politik Kaji Adib, Usai PDIP, Demokrat, PAN, Golkar, dan PPP, Hari Ini Giliran PKB - Nasdem

Sementara itu, Ketua DPD Partai Gelora Kabupaten Jepara, Susanto mengatakan jika ditotal suara gabungan parpol nonparlemen memang belum cukup untuk mengusung bakal paslon sendiri. Oleh karena itu pihaknya ingin PKS bisa ikut gabung di barisan calon poros ketiga ini.  Jika positif bergabung, PKS bahkan malah bisa menjadi pemimpin koalisi poros ketiga ini.

"Kita dengar kalau PKS mau dilepas Wiwit - Hajar. Makanya kita tambah semangat. Semoga poros ketiga benar-benar bisa terbentuk. Ini penting agar Pilkada Jepara 2024 tidak gontok-gontokan karena hanya dua paslon. Kalau PKS gabung kita sudah mencapai 7,52 persen, jadi sudah melebihi ambang batas pencalonan," jelasnya.

Disinggung soal bakal paslon yang diusung gabungan parpol nonparlemen, Susanto mengatakan pihaknya mengusung pengusaha muda yang juga notaris kenamaan di Jepara Farisal Adib. Menurutnya sosok Kaji Adib, panggilan akrab Farisal Adib bisa menjadi paslon alternatif yang bisa diterima berbagai kalangan di Kota Ukir.

"Kaji Adib tidak berasal dari kalangan parpol jadi insyaalloh semua welcome. Soal bakal calon wakilnya kita serahkan kepada Kaji Adib," ujarnya.

Baca juga: Jadug Klaim Kantongi Rekom 2 Parpol Maju Pilkada Jepara, Tapi Masih Tunggu PPP

Sementara itu, saat dimintai tanggapan soal munculnya poros ketiga, pengamat politik di Jepara Dr Muh Khamdan mengatakan partai nonparlemen memang seharusnya menyambut putusan MK yang memberi kesempatan parpol yang tak punya kursi di DPRD Jepara mengusung bakal paslon sendiri.

Hanya saja meski bisa menjadi satu kekuatan baru, namun poros ketiga ini terbentur raihan suara sah yang belum mencapai 7,5 persen.

Menurut Khamdan, salah satu kunci agar poros ketiga bisa terbentuk terletak pada sosok yang diusung. 

"Bisa tidak bakal paslon yang diusung parpol nonparlemen mampu meyakinkan agar ada tambahan suara sehingga bisa mencapai 7,5 persen. Kalau bisa tambah 1 parpol parlemen sudah bisa mendaftar ke KPU Jepara. Yang pasti kesempatan itu masih sangat terbuka karena pendaftaran bakal paslon belum ditutup," tandasnya.


 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved