Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkada Jepara 2024

PKS Pilih Wiwit-Hajar di Pilkada Jepara, Gelora: Semoga Bisa Berubah Agar Ada Poros Ketiga

Tujuh parpol parlemen yang mengusung Wiwit - Hajar adalah PPP, PDIP, Gerindra, Golkar, PKS, PAN, dan Demokrat.

Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG/TITO ISNA UTAMA
Bakal paslon Witiarso Utomo - M Ibnu Hajar saat mengambil rekomendasi di kantor DPD PKS Kabupaten Jepara, Selasa (27/8/2024) sore. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Tujuh parpol parlemen dan 2 partai non parlemen berada di gerbong pengusung bakal paslon peserta Pilkada Jepara 2024 Witiarso Utomo - Muhammad Ibnu Hajar.

Terbaru, bakal paslon ini mengantongi B1 KWK dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Dukungan dari PKS diserahkan oleh Ketua DPD PKS Kabupaten Jepara, Widoyo, Selasa (27/8/2024) sore.

Hadir secara langsung saat penyerahan di Kantor DPD PKS Kabupaten Jepara itu Witiarso Utomo - Muhammad Ibnu Hajar dan sejumlah pengurus partai dakwah ini.     

Tujuh parpol parlemen yang mengusung Wiwit - Hajar adalah PPP, PDIP, Gerindra, Golkar, PKS, PAN, dan Demokrat.

Sedang dua parpol nonparlemen yang ikut mengusung adalah Partai Buruh dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Wiwit yakin bekal dukungan 7 parpol parlemen dan 2 partai nonparlemen ini akan menjadi kekuatan penting untuk memenangkan gawe Pilkada Jepara 2024.

"Ini merupakan rekomendasi parpol yang terakhir. Jika ditotal ada 7 partai parlemen dan dua  partai nonparlemen yang mendukung kami," kata Wiwit, panggilan akrab Witiarso Utomo.

Seperti diberitakan Tribun Jateng, saat ini sudah ada dua bakal paslon peserta Pilkada Jepara 2024. 

Yakni Wiwit - Hajar yang diusung 7 parpol parlemen dan dua partai nonparlemen.

Selain itu ada juga bakal paslon KH Nuruddin Amin - M Iqbal. Bakal paslon Gus Nung - Iqbal ini diusung PKB dan Nasdem.

Selain dua bakal paslon itu, ada juga rencana membuat poros ketiga.

Poros baru ini digagas lima parpol nonparlemen yang terdiri dari Partai Perindo, Gelora, PBB, Partai Ummat dan Garuda.

Poros ketiga ini mengusung Farisal Adib sebagai bakal Cabup Jepara. Sedang untuk bacawabup pendamping Kaji Adib belum ditentukan. 

Jika ditotal suara sah lima parpol nonparlemen ini hanya sekitar 4 persen hingga 5 persen. Angka itu itu belum cukup untuk mengusung bakal paslon sendiri di Pilkada Jepara.

Baca juga: Partai Nonparlemen Kompak Bidani Poros Ketiga di Pilkada Jepara 2024, Usung Kaji Adib

Baca juga: Gus Nung - Iqbal Daftar Paslon Pilkada Jepara Rabu, Wiwit - Gus Hajar Pilih Kamis

Farisal Adib (baju oranye) saat menerima B1 KWK dari Partai Ummat.
Farisal Adib (baju oranye) saat menerima B1 KWK dari Partai Ummat. (Ist)

Agar bisa mencapai 7,5 % suara sah sehingga bisa mengusung bakal paslon sendiri, maka lima parpol nonparlemen ini harus berkoalisi dengan PKS.

Bagi lima parpol nonparlemen, PKS adalah kunci. Sebab jika PKS bergabung maka suara sah gabungan parpol ini mencapai 7,52 %.

Ujungnya, mereka bisa mengusung dan mendaftarkan Kaji Adib dan pasangannya ke KPU Jepara.

Namun kini, PKS lebih memilih berada di kubu Wiwit - Hajar.

Ketua DPD PKS Kabupaten Jepara, Widoyo mengatakan memang ada sejumlah pihak yang mengajak komunikasi dan penjajakan terkait Pilkada Jepara 2024. Salah satunya dari kubu Farisal Adib.

Namun Widoyo menegaskan jika PKS memilih mengusung Wiwit - Hajar, bukan bakal paslon dari poros ketiga.

Ia beralasan karena Wiwit - Hajar sudah jauh-jauh hari berkomunikasi dengan PKS. Selain itu juga ada kecocokan antara PKS dan Wiwit - Hajar.

"Oleh karena itu kita komitmen sampai sekarang tetap mengusung Wiwit - Hajar. Ini bukan soal apa-apa, tapi komitmen itu penting," jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Gelora Kabupaten Jepara, Susanto mengatakan pihaknya tak mempermasalahkan jika PKS akhirnya memilih Wiwit - Hajar.

Menurutnya meski berkas B1 KWK dari DPP PKS sudah diserahkan kepada Wiwit - Hajar, namun tetap ada peluang, poros ketiga yang mengusung Kaji Adib juga bisa mendaftar ke KPU Jepara.

"Istilahnya itu kan baru B1 KWK. Selama belum didaftarkan ke KPU Jepara maka bisa saja rekom dari PKS beralih. Kemarin kita dengar PKS mau dilepas Wiwit - Hajar makanya kita semangat. Semoga nanti pada hari terakhir pendaftaran (Kamis) ada perubahan," ujarnya.

Susanto menegaskan lima parpol nonparlemen sengaja mendorong lahirnya poros ketiga agar warga punya pilihan alternatif saat Pilkada Jepara 2024.

Jika Pilkada Jepara hanya diikuti oleh dua paslon yakni Wiwit - Hajar dan Gus Nung - Iqbal, dikhawatirkan memicu terjadinya polarisasi dan keterbelahan masyarakat.

"Jadi poros ketiga ini paslon alternatif. Kalau hanya dua paslon bisa terjadi gontok-gontokan. Makanya kita dorong poros ketiga," jelasnya.    

 

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved