Berita Regional
Fakta-Fakta Bocah 6 Tahun di Pontianak Tewas Dianiaya Ibu Tiri
Seorang bocah laki-laki berusia 6 tahun di Kota Pontianak, Kalimantan Barat ditemukan tewas dalam karung di rumahnya pada Kamis (22/8/2024).
Dokter spesialis Forensik, dr. Natalia Widjaya mengungkapkan penyebab kematian korban karena cedera berat di bagian kepala hingga tulang tengkoraknya retak.
Lalu terjadi pendarahan dan pembengkakan pada otak yang membuatnya mengalami gagal nafas.
"Dari hasil pemeriksaan, saya simpulkan bahwa penyebab utama kematian adalah trauma tumpul pada kepala yang menyebabkan retaknya tulang ubun-ubun kiri.
Sehingga terjadi pendarahan dan pembengkakan pada otak, mengakibatkan peningkatan tekanan pada rongga otak, yang menekan pusat pernafasan di batang otak.
Kemudian menyebabkan gagal nafas," ungkap dr Natalia Widjaya saat konferensi pers di Polda Kalbar, Selasa (27/8/2024).
Jenazah korban kemudian dipulangkan dan dimakamkan di Palembang, tempat asal ayah kandung korban.
Ibu kandung meminta keadilan
Tiwi, ibu kandung NAA mengatakan sudah dua tahun berpisah dengan anaknya.
"Saya berpisah dengan Nizam (NAA) sejak ia berusai 4 tahun, sekitar dua tahunan lalu," ucapnya.
Tiwi dan NAA jarang bertatap muka dalam kurung waktu selama dua tahunan tersebut.
Menurutnya pekerjaan ayah NAA sering berpindah-pindah.
Namun sang ibunda menerangkan akses komunikasi dengan anaknya terus terhubung baik.
"Karena papanya NAA dinasnya pindah-pindah. Jadi kita tidak pernah tatap muka.
Tapi untuk saat itu selama dalam kurun waktu dua tahun, komunikasi saya sangat baik via video call ataupun telepon dengan NAA," katanya.
Komunikasi Tiwi dengan anaknya juga melalui ibu tiri.
Tiwi mengatakan kalau ingin video call, NAA biasanya menghubungi ibu tirinya terlebih dahulu untuk membuat janji.
"Karena tidak bisa juga setiap waktu video call NAA.
Jadi biasanya saya buat janji dulu dengan ibu tirinya.
Misalnya saya mau video call NAA nanti malam jadi dari kemarin saya sudah bilang ke ibu tirinya itu," jelasnya.
Tiwi mengatakan komunikasi dengan ibu tiri Nizam juga baik-baik saja.
Terakhir Tiwi berkomunikasi dengan anaknya, sang anak minta dibelikan meja belajar.
"Terakhir kali komunikasi, mungkin minggu kemarin.
Terakhir kali NAA minta beliin meja belajar," ungkap Tiwi.
Tiwi pun berharap pelaku mendapatkan hukuman setimpal.
"Saya ingin keadilan yang seadil-adilnya dan saya juga mohon kepada media serta semuanya untuk bisa mengawal kasus ini.
Supaya diproses lebih baik dan terang menderang dan transparan," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul FAKTA BARU Kasus Jasad Anak Dalam Karung di Pontianak! Ibu Tiri Kasih Air Zamzam saat Korban Sekarat
Baca juga: Nasib Ayah Salah Pilih Pasangan, Anak Jadi Korban, Disiksa Ibu Tiri Sampai Tewas
| Elektabilitas Menkeu Purbaya Melejit, Dipasangkan dengan Gibran di Pilpres 2029? |
|
|---|
| Oknum Polisi dan 3 Pecatan Polisi Berkomplot Curi Mobil Perwira Mabes Polri |
|
|---|
| Tangis Prada Richard Ceritakan Penyiksaan yang Dialami: Diminta Hubungan dan Telepon Pakai Semangka |
|
|---|
| ODGJ Pelaku Perusakan Pos Polisi Ditembak Mati saat Penangkapan, Keluarga: Tidak Manusiawi |
|
|---|
| Calon Dokter Tewas Terjebak dalam Kebakaran Rumah, Ayah dan Saudara Laki-lakinya Selamat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Pontianak-yang-membunuh-anak-tirinya.jpg)