Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Blora

Berbagai Kendala yang Dirasakan PMI Blora saat Droping Air ke Desa-desa

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Blora merasakan beberapa kendala saat melakukan droping air bersih ke desa-desa.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG/M Iqbal Shukri
Ilustrasi warga antre bantuan droping air bersih di Blora. 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Blora merasakan beberapa kendala saat melakukan droping air bersih ke desa-desa yang krisis air bersih saat musim kemarau.

Menurut Kepala Markas PMI Blora, Dwi Puji Rahayu, berbagai kendala yang dialami oleh PMI saat droping air bersih di antaranya, sebagian akses jalan ke desa-desa masih rusak.

"Kendala ada di beratnya medan jalan, apalagi di daerah-daerah Blora pinggiran itu masih banyak jalan yang belum bagus,"

"Akibatnya, seringkali kami harus rutin servis mobil tangki yang kami gunakan untuk droping air bersih," katanya, kepada Tribunjateng, Minggu (1/9/2024).

Selain itu, PMI mengalami keterbatasan pada jumlah mobil tangki. Saat ini PMI hanya memiliki satu mobil tangki untuk droping air bersih.

"Mobil tangki hanya satu. Jadi ketika terjadi lonjakan permintaan droping air bersih, biasanya kami sewa mobil tangki, agar bisa droping air bersih, dua tangki sekaligus," jelasnya.

Selain itu, kendala lain yang kerap dihadapi yaitu tidak adanya penampungan air yang disediakan oleh desa. Akibatnya droping air bersih membutuhkan waktu yang lama.

"Kalau droping airnya dari tangki sistem ecer ke jeriken itu lama, satu tangki setidaknya butuh waktu 1 jam sampai 1,5 jam, lama dan banyak air yang tumpah," terangnya.

Perempuan yang akrab disapa Yayuk itu berharap kepada pihak Pemerintah Desa untuk menyediakan penampungan air saat droping air bersih.

"Kami selalu berharap untuk desa yang rawan kekeringan itu agar punya tandon air. Sehingga ketika kita datang itu airnya langsung kita droping di tandon. Lalu warga bisa mengambil di situ. Dengan begitu tentu akan lebih mempercepat droping,"

"Tandon air, tidak harus yang bersifat permanen. Desa bisa pengadaan mungkin dari terpal, sehingga bisa memudahkan kami yang droping air," paparnya.(Iqs)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved