Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkada 2024

PSI Dukung Kotak Kosong di Pilkada Banyumas 2024 Melawan Sadewo-Lintarti

Sony menuturkan, posisi politik PSI adalah dengan mengampayekan kotak kosong dan melebur dengan masyarakat.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: m nur huda
Permata Putra Sejati
Pasangan Sadewo Tri Lastiono dan Dwi Asih Lintarti saat mendaftarkan diri KPU Banyumas sebagai calon bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup), dikawal 12 partai pengusung, Kamis (29/8/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Ketua DPD PSI Banyumas, Sony Bharata menyatakan, partainya sebenarnya memiliki komitmen ingin berada di Koalisi Banyumas Maju (KBM) yang dimotori oleh Partai Gerindra. Namun, KBM telah bubar, dan Gerindra merapat ke koalisi pengusung Sadewo-Lintarti.

"Meski kami sendirian akan tetap memegang komitmen itu. Kalau diborong semua partai, demokrasi tidak sehat dan bahaya, jadi harus ada penyeimbang," katanya.

Ia pun akan mengapresiasi apabila ada partai yang keluar dari kolasi besar Sadewo-Lintarti di masa perpanjangan pendaftaran bakal Cabup-cawabup Banyumas.

"Artinya demokrasi harus sehat. Setelah putusan MK, partai yang (memiliki suara-Red) lebih dari 6.5 persen suara bisa mencalonkan sendiri. Contohnya adalah di Cilacap yang awalnya dua jadi empat (paslon-Red). Tapi kebalikan terjadi di Banyumas, yang awalnya dua malah jadi satu," tukasnya.

Sony menuturkan, posisi politik PSI adalah dengan mengampayekan kotak kosong dan melebur dengan masyarakat.

"Saat KBM bubar hanya mendapat permintaan maaf kalau ada kesalahan, tahu-tahu pada merapat ke sana. Gerindra saya kira bisa bertarung kali ini, faktanya merapat ke sana juga. Gerindra atau Golkar harusnya mengusung sendiri," katanya.

Ia pun memastikan PSI Banyumas di pilkada 2024 akan absen mendukung paslon, dan menjadi penyeimbang.

"Kami dukung kotak kosong, tapi tidak pakai logo PSI," tukasnya.

Sementara, Ketua DPC Partai Golkar Banyumas, Arif Dwi Kusuma mengatakan, internal partainya sudah sulit mengubah arah politik di sisa-sisa masa perpanjangan pendaftaran. Apalagi, Ketum Golkar Bahlil Lahadalia kini tengah menjalani umrah.

"Kalau saya jelas mepet, 3 hari, sedangkan surat rekomendasi harus dari DPP, mekanismenya sudah jelas susah. Saya sudah tidak mungkin mengubah, apalagi komunikasi sudah tidak mungkin satu partai tapi dengan partai lain, susah kayaknya," tuturnya.

Menurut dia, formasi 12 partai sudah terkonfirmasi, dan tidak ada yang akan mengubah dukungan.

"Kami gas, tidak ada arahan dari DPP (mengubah dukungan-Red), dan Golkar sangat tidak mungkin," tandasnya.

Perpanjangan Pendaftaran

KPU Banyumas telah mengumumkan masa perpanjangan pendaftaran bakal cabup-cawabup untuk mengikuti kontestasi pilkada 2024.

Hal itu menyusul sejauh ini hanya ada satu pendaftar, yakni pasangan bakal cabup-cawabup Sadewo Tri Lastiono-Dwi Asih Lintarti. Pasangan itu diusung gabungan 12 parpol, meliputi Nasdem, PKS, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PPP, PDI Perjuangan, Demokrat, Perindo, Gelora, dan Partai Ummat.

Perpanjangan waktu pendaftaran paslon itu sesuai dengan aturan tertuang pada pasal 134 PKPU No. 8/2024 tentang pencalonan bupati dan wakil bupati, dan pasal 135 PKPU No. 10/2024 tentang perubahan pencalonan.

"KPU Banyumas melakukan tahapan perpanjangan pendaftaran selama 3 hari, mulai 2 September sampai dengan 4 September. Bagi bakal calon yang ingin mendaftar kami persilakan," kata Ketua KPU Banyumas, Rofingatun Khasanah.

Menurut dia, tim helpdesk pencalonan KPU Banyumas siaga menerima tim pemenangan bakal calon yang ingin berkoordinasi tentang persyaratan pencalonan di masa perpanjangan.

"Kalau kemarin, tim helpdesk kami memang menerima dua dari unsur parpol, dan satu dari unsur masyarakat, menanyakan terkait dengan persyaratan pencalonan. Kami tetap membuka helpdesk kami, jadi bisa dilihat di website terkait dengan persyaratan bakal calon maupun hadir langsung di KPU Kabupaten Banyumas," jelasnya.

Berkait dengan kemungkinan munculnya peserta baru Pilkada Banyumas, Rofingatun mengatakan, hal itu bisa terjadi apabila ada satu partai parlemen yang mengalihkan dukungannya.

Hal itu mengingat ambang batas pengajuan pasangan bakal Cabup-cawabup Banyumas pada pilkada 2024 adalah 6,5 persen perolehan suara sah.

"Kondisi objektif di Banyumas, partai di luar koalisi adalah kurang dari 6,5 persen, tepatnya 1,8 persen. Oleh karenanya, masih terbuka kemungkinan apabila ada partai politik yang berpindah dukungan ke paslon baru yang nantinya akan mendaftar," ucapnya.

Diketahui, pasangan Sadewo-Lintarti diusung gabungan 12 parpol, dengan total perolehan suaranya mencapai 1,04 juta atau 98,19 persen. Dari 18 parpol peserta pemilu 2024, tersisa enam parpol dengan perolehan suara sebanyak 19.279 atau hanya 1,81 persen.

(jti/tribun jateng cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved