Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Saking Sulitnya Mengundurkan Diri dari Pekerjaan, Warga Jepang Rela Bayar Ahli

Banyak karyawan di Jepang rela membayar ahli untuk bisa mengundurkan diri dari pekerjaannya.

THINKSTOCKS/ASKOLD ROMANOV
Ilustrasi pekerja 

Lembaga ini membantu pekerja mengundurkan diri tanpa stres dan terlibat dalam negosiasi bersama perusahaan.

Mereka juga memberikan rekomendasi pengacara jika timbul sengketa hukum.

Pekerja tinggal membayar biaya 22.000 yen (sekitar Rp 2,3 juta) atau 12.000 yen bagi karyawan paruh waktu (Rp 1,27 juta) untuk menggunakan jasa ahli.

Layanan ini pun ternyata laris dan banyak diminati warga Jepang.

Manajer operasi Momuri, Shiori Kawamata mengatakan, mereka menerima 11.000 klien tahun lalu.

Menurutnya, banyak pekerja meminta bantuan Momuri karena tidak diizinkan keluar dari perusahaan dan surat pengunduran dirinya dirobek. Beberapa di antaranya bahkan mendapat pelecehan.

"Kadang-kadang kami menerima telepon dari orang-orang yang menangis, menanyakan apakah mereka dapat berhenti dari pekerjaan.

Kami memberi tahu mereka itu tidak apa-apa, berhenti dari pekerjaan adalah hak buruh," tambah Kawamata.

Menurutnya, orang-orang yang meminta bantuan resign biasanya bekerja di bidang usaha kecil hingga menengah.

Umumnya, mereka bekerja di industri makanan, bidang perawatan kesehatan, atau kesejahteraan.

Banyak diminati milenial

Sekitar 60 persen klien Momuri berusia 20-30 tahun dan 40 persen berusia di atas 40 tahun. 

Kawamata menyebutkan, banyak kliennya memutuskan keluar dari pekerjaan setelah masa libur panjang Golden Week yang jatuh pada 29 April-5 Mei setiap tahun.

“Selalu ada tren peningkatan jumlah permintaan menyusul Golden Week pada tahun-tahun sebelumnya, karena ini merupakan hari libur panjang pertama berturut-turut dalam tahun fiskal,” katanya, dikutip dari Japan Times (8/5/2024).

Dia menuturkan, para pekerja Jepang mengalami fenomena bernama Gogatsubyo setelah Golden Week. Fenomena itu terjadi saat warga Jepang merasa sedih dan demotivasi karena harus kembali beraktivitas setelah libur panjang.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved