Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Saking Sulitnya Mengundurkan Diri dari Pekerjaan, Warga Jepang Rela Bayar Ahli

Banyak karyawan di Jepang rela membayar ahli untuk bisa mengundurkan diri dari pekerjaannya.

THINKSTOCKS/ASKOLD ROMANOV
Ilustrasi pekerja 

Menurutnya, banyak orang cenderung mengundurkan diri setelah Golden Week karena alasan psikologis. Sebab, mereka sempat punya waktu untuk istirahat dan memikirkan berbagai hal selama libur panjang.

Meski begitu, dia menegaskan bahwa lembaganya tidak didirikan untuk mendukung orang-orang agar mudah mengundurkan diri dari pekerjaan kapan pun mereka mau.

"Kami ingin orang-orang menggunakan layanan pengunduran diri kami sebagai pilihan terakhir yang dapat mereka andalkan sebagai perlindungan sehingga mereka dapat terus maju (dalam kehidupan mereka)," terangnya.

Sementara, Kepala Momuri, Shinji Tanimoto mengaku lembaganya pernah dituduh menjalankan praktik hukum tanpa lisensi, karena membantu pekerja keluar dari perusahaan. 

Tahun lalu, seseorang yang mengaku sebagai asosiasi pengacara bahkan pernah menyelidiki lembaganya. Kondisi ini dinilai terjadi karena layanan Momuri berbeda dari pengacara biasa.

"Saya diberi tahu bahwa jika saya kedapatan melanggar peraturan tertentu, saya akan diberi tahu. Tetapi, setelah itu tidak terjadi apa-apa. Jadi, saya masih bekerja," tegas dia, dilansir dari Japan Today (11/7/2024).

Tanimoto memastikan, lembaganya berdiri dan bertugas hanya untuk memperbaiki lingkungan yang menyebabkan seorang pekerja berhenti dari pekerjaannya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sulit Resign, Warga Jepang Rela Bayar "Ahli" Demi Berhenti Kerja"

Baca juga: Turis India yang Hilang Ditelan Trotoar Belum Ditemukan, Malaysia Putuskan Akhiri Pencarian

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved