Berita Blora
Harga Jagung Anjlok Buat Petani di Blora Merana, DP4 Buka Suara
Petani jagung di Blora mengeluh lantaran saat masa panen tiba harga malah anjlok. Harga jagung di Blora, saat ini untuk jagung
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Petani jagung di Blora mengeluh lantaran saat masa panen tiba harga malah anjlok.
Harga jagung di Blora, saat ini untuk jagung kering harga jual di petani hanya Rp 4.500 per kilogram, sedangkan untuk jagung basah Rp 3.700 per kilogram.
Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan Holtikultura, Perkebunan dan Peternakan Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Blora, Rosalia Diah Erawati, tim dari Bupati Blora Arief Rohman telah menindaklanjuti terkait kondisi anjloknya harga jagung tersebut.
"Dari pak bupati sudah menerjunkan timnya, yang dari swasta, calon investor untuk menghitung potensi jagung di Blora, sehingga potensi ini bisa ditampung semua oleh investor tersebut,"
"Kalau sudah ada dari pihak investor ini nanti, ketika harga yang ditawarkan ke petani disepakati, diharapkan harga jagung bisa stabil," katanya, kepada Tribunjateng, Jumat (6/9/2024).
Dengan begitu diharapkan harga jagung bisa stabil, baik saat panen raya atau pun saat jagung tidak melimpah sekalipun.
"Sudah ada tim yang mengkaji, nanti rencananya jagung bakal ditampung untuk pabrik pakan ternak, dan ekspor. Tetapi ini memang jangka panjang ya, tidak bisa langsung," jelasnya.
Terkait target kapan hal itu bisa diterapkan, pihaknya belum bisa memastikan waktu pastinya.
"Kami belum tahu, tapi ini kita masih komunikasi terus, tapi ini baru tahap pengkajian, kalau nanti betul-betul fiks angkanya, kita berusaha untuk menyerahkan semua produksi jagung di tingkat petani," jelasnya.
Saat ditanya terkait upaya Pemkab dalam jangka pendek untuk mengatasi harga jagung yang Anjlok, perempuan yang akrab disapa Era itu menyampaikan sudah ada skema dari Bulog.
"Sekarang ini Bulog diminta untuk menyerap jagung di petani dengan harga Rp 5.000 per kilogram untuk jagung kering, dengan syarat kadar air 14 persen. Sehingga petani bisa menjual hasil panennya ke Bulog," terangnya.
Lebih lanjut, Era menjelaskan skema penyerapan jagung dari petani ke Bulog.
"Jadi petani ini menjual jagungnya ke mitra Bulog, di Ngawen, di Kamolan sudah ada, dan ada beberapa pedagang besar mitra Bulog. Dan sekarang Bulog sudah menerapkan ini," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, Petani jagung di Kabupaten Blora kini tengah merana.
Saat masa panen jagung tiba, harga jual jagung malah anjlok, sehingga membuat petani jagung di Blora mengeluh.
Hal itu seperti yang dialami oleh Temok (71), petani di Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora.
Di bawah terik panas matahari, Temok memanen jagung seorang diri.
Meskipun usianya yang sudah tidak muda lagi, dia menggunakan tenaganya untuk memanen jagung dari lahannya, lalu memasukkan jagung ke dalam karung.
Di sela-sela panen, Temok menceritakan, alasan dirinya panen jagung seorang diri lantaran istrinya sedang sakit.
"Istri sedang sakit batuk, pilek, jadi panen sendiri," katanya, kepada Tribunjateng, saat ditemui di lahan jagungnya.
Sementara itu, terkait harga jagung yang tengah anjlok, Temok mengatakan bahwa anjloknya harga jagung telah terjadi sejak 2 pekan lalu.
"Harga anjlok mas, sampun 2 minggu an (sudah sejak 2 Minggu)," katanya.
Lebih lanjut, Temok mengatakan harga jual jagung saat ini di bawah Rp 5.000 per kilogram.
"Harga jagung kering itu Rp 4.500 per kilogram. Jagung basah Rp 3.700 per kilogram, murah banget ini mas," ujarnya.
Padahal, kata Temok, harga jagung basah sempat di harga Rp 4.300 per kilogram. Namun, Temok, mengaku heran ketika dirinya panen jagung, harga jual jagung malah anjlok.
"Jagung kering sempat Rp5.000 per kilogram, tapi sekarang hanya Rp 4.500 per kilogram," terangnya.
Menurut Temok, harga jagung yang anjlok itu membuat petani merugi.
"Ya rugilah, pupuknya saja sudah mahal. Ditambah ambil airnya untuk menyirami jagung itu aja saya ambilnya jauh," keluhnya.
Temok menyebut harga jagung anjlok tidak hanya tahun ini saja terjadi. Namun setiap tahun selalu mengalami hal yang sama.
"Tiap tahun pasti saat panen harga jagung turun, tapi tahun ini lebih parah turunnya, tahun dulu-dulu nggak terlalu anjlok," jelasnya.
Temok berharap harga jual jagung bisa naik lagi, agar petani bahagia saat panen.
"Harapannya ya naik harga jagung, agar nutup biaya operasionalnya," paparnya.(Iqs)
Viral Foto Menu MBG Kurang Layak Blora, SPPG Akui Ada Item yang Kosong |
![]() |
---|
Sejumlah Driver Ojol di Blora Dikumpulkan di Polres, Ada Apa? |
![]() |
---|
Blora Jadi Tuan Rumah Perdana Kompetisi Installer Indonesia, Dimeriahkan Pameran Teknologi |
![]() |
---|
Cegah Sumur Minyak Ilegal, Belasan Paralon Penanda Calon Sumur Minyak Baru di Gandu Blora Dicabut |
![]() |
---|
Rumah Bambang Tri Mulyono di Blora Sepi, Keberadaannya Masih Misterius Usai Bebas Bersyarat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.