Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

PKB Blora Memanas: Gus Labib Kecewa Tak Masuk Daftar Calon Ketua DPRD

Kader PKB Blora, Ahmad Labib Hilmy (Gus Labib) mempersoalkan terkait rekomendasi DPP PKB tentang sosok yang bakal menduduki kursi Ketua DPRD Blora.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: raka f pujangga
TRIBUN JATENG/M IQBAL SHUKRI
Kantor DPC PKB Kabupaten Blora tampak depan. 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Kader PKB Blora, Ahmad Labib Hilmy (Gus Labib) mempersoalkan terkait rekomendasi DPP PKB tentang sosok yang bakal menduduki kursi Ketua DPRD Blora.

Pasalnya, Ketua DPC PKB Blora, Abdul Hakim telah mengumumkan bahwa DPP PKB telah menurunkan surat rekomendasi kepada Mustopa, untuk menduduki kursi ketua DPRD Blora 2024-2029.

PKB memang berhak mengisi posisi kursi Ketua DPRD Kabupaten Blora, setelah PKB menjadi partai pemenang dengan perolehan 11 kursi pada pileg 2024. 

Baca juga: Silon Dikunci Sebelum Waktu, Pendaftaran Dico-Ali Ditolak, PKB Merasa Dirugikan

Hanya saja, penentuan sosok perwakilan kader PKB untuk menduduki kursi Ketua DPRD Blora itu, masih belum memuaskan semua yang ada di internal PKB.

Salah satunya, Ahmad Labib Hilmy.

Pria yang akrab disapa Gus Labib itu pada Pileg 2024, memperoleh 8.314 suara, di Dapil 1 Blora (Blora, Jepon, Jiken, Bogorejo).

Gus Labib merasa kecewa dengan keputusan dari Ketua DPC PKB Blora yang dinilai telah mengeklaim rekom DPP PKB sudah turun.

"Secara fisik memang rekom belum saya ketahui. Tapi kemaren memang ada hal tidak fair dalam pengusulan pimpinan di DPP," katanya, kepada Tribunjateng, Minggu (8/9/2024).

Kekecewaan Gus Labib itu berawal ketika, dirinya yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Ketua 1 DPC Blora malah tidak masuk daftar nama yang diusulkan ke DPP PKB, untuk mendapatkan rekom menduduki kursi Ketua DPRD Blora.

DPC PKB Blora justru mengusulkan nama-nama lain yang secara struktural posisinya berada di bawah dirinya. 

"Saya sebagai wakil ketua tidak masuk dalam nama-nama yang diusulkan ke DPP," tuturnya.

Selain itu, Gus Labib, menilai ada beberapa hal yang ganjal, terkait proses pengusulan nama-nama ke DPP PKB.

Salah satunya, tidak adanya rapat di pengurus harian terlebih dahulu dalam penentuan nama-nama yang disusulkan ke DPP PKB.

"Nama-nama usulan tidak dirapatkan di pengurus harian. Yang semestinya ketika ketua tidak mencalonkan di pileg otomatis wakil ketua 1 yang harus diusulkan," jelasnya.

Di saat wakil ketua 1 tidak diusulkan, anehnya pihak DPC PKB Blora justru mengusulkan Bendahara 2 DPC PKB Blora, Ketut Kunarwo. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved