Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilbup Tegal 2024

WAWANCARA : Perjalanan Paslon Bima-Mujab Pemuda Cerdas Maju di Pilkada Tegal

Paslon Bima Eka Sakti dan Muhammad Syaeful Mujab atau Bima-Mujab mantap berkontestasi di Pilkada Kabupaten Tegal. Paslon Bima-Mujab masih muda.

dokumentasi kiriman WhatsApp grup
Bima Eka Sakti-Muhammad Syaeful Mujab yang sudah mendapat rekomendasi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), untuk maju sebagai Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Tegal Pilkada 2024. 

Saya sebagai ASN sejak tahun 2010, lalu ditarik Pak Ganjar tahun 2015. Pada tahun 2022 menjabat di Bapenda di Provinsi Jawa Tengah.

Meski saya lama di ASN, tapi saya sering ngobrol dengan teman-teman di politik. Pak Ganjar bagi saya adalah guru saya.

Mas Eko Mujab pernah berkiprah di politik?

Saya sejak SMA jadi ketua OSIS. Lalu saya membentuk komunitas anak muda di Tegal dan komunitas anti korupsi. Lalu saya kuliah di UI dan saya menjadi ketua BEM.

Saya S2 di Inggris dan aktif di Perhimpunan Pelajar Indonesia. Saya sebelumnya bekerja sebagai analis kebijakan publik. Sehingga saya sudah banyak terlibat di kegiatan politik. Saat Pilpres 2024 kemarin, saya ditugaskan sebagai juru bicara Ganjar-Mahfud.

Bagaimana tanggapan para senior PDIP?

Senior PDIP di Kabupaten Tegal sangat support dan mendampingi kami. Bahkan mereka sangat percaya bahwa kami bisa dan tidak menganggap kami minim pengalaman.

PDIP punya akar rumput sangat kuat. Kami kaget PDIP memberi kesempatan kepada anak muda. Saya merasa kader PDIP sangat dewasa menerima kami dan memberi panggung kepada kami. Para senior PDIP di Tegal sangat legowo.

Apa visi-misinya Mas?

Kami sudah merancang visi-misi. Jadi memang manusia harus bermimpi. Sudah ada gambaran ke depan agar perubahan Tegal menjadi lebih baik. Pak Ganjar berpesan agar kami sungguh-sungguh di kontestasi ini karena memang tidak mudah. Meski kami cuma diusung PDIP tapi kami berkoalisi dengan masyarakat Tegal dan beberapa komunitas.

Apa saja program andalannya Mas?

Saya punya misi pribadi soal pendidikan. Saya selama sekolah dari SD sampai SMA, hidup dari bantuan sosial. Ibu saya sebagai TKW di Malaysia. Kemudian S1 di Universitas Indonesia hingga S2 di Inggris saya mendapat beasiswa. Dari pengalaman pribadi itulah, saya merasa tergerak untuk membangun Kabupaten Tegal.

Apalagi Kabupaten Tegal merupakan daerah termiskin di Jawa Tengah. Dalam membuat visi misi, kami memiliki kepekaan lebih dan merancang program yang kontekstual dengan kondisi masyarakat.

Apakah sudah menyerap aspirasi dari masyarakat?

Tentu yang paling urgent adalah insfraktuktur, tapi banyak juga masalah pertanian, pendidikan, kemiskinan. Misalnya soal pertanian yang memiliki masalah irigasi, jadi kita ingin memberikan solusi dan pemerintah harus hadir memberi solusi. Jadi kami ingin masyarakat menyadari apa yang menjadi keresahan dan ikut memberi solusi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved