Berita Nasional
Menlu Retno Marsudi Ditunjuk Jadi Utusan Khusus PBB, Jadi Orang Indonesia Pertama
Retno pun merasa terhormat atas amanat baru yang akan ia kerjakan selepas purnatugas sebagai Menteri Luar Negeri RI
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi ditunjuk Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai utusan khusus untuk isu air.
Ia pun menjadi orang Indonesia pertama yang mengemban tugas tersebut.
Untuk itu, Retno sudah berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Baca juga: Pemerintah Segera Finalisasi Kebijakan Pembatasan Pembelian BBM Subsidi, Luhut Sebut Awal OKtober
Retno pun merasa terhormat atas amanat baru yang akan ia kerjakan selepas purnatugas sebagai Menteri Luar Negeri RI.
"Merupakan kehormatan bagi saya dan Indonesia, ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal PBB sebagai utusan khusus Sekjen PBB untuk isu air, Special Envoy of the UN Secretary General on Water," kata Retno dalam keterangan video, Jumat (13/9/2024).
Retno mengatakan, meskipun penunjukan dilakukan pada 13 September 2024, dia akan memulai bekerja di PBB mulai 1 November 2024.
Ia juga menyebut, penunjukannya sebagai utusan khusus Sekjen PBB untuk isu air telah dikonsultasikan oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Mereka berdua disebut memberikan lampu hijau agar wanita yang telah berkarier sebagai diplomat selama 40 tahun itu menerima tawaran dari PBB.
Retno menyebut, penunjukannya sebagai utusan khusus PBB untuk isu air adalah implementasi dari mandat yang diberikan UN Water Conference 2023.
"Beberapa mandat yang diberikan kepada saya antara lain, memperkuat kemitraan dan upaya bersama untuk memajukan Agenda Air atau Water Agenda termasuk tindak lanjut hasil Water Conference PBB tahun 2023," ucapnya.
Retno juga mendapat mandat untuk meningkatkan kerja sama internasional dan meningkatkan sinergi dengan berbagai proses internasional dalam mendukung pencapaian semua tujuan dan target terkait air seperti SDG 6 dari Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.
Ia juga bertugas menjadikan masalah air menjadi agenda politik utama baik di dalam maupun di luar PBB, memobilisasi aksi dan sumber pendanaan untuk menangani krisis air dunia, dan mendorong agar pemenuhan target-target terkait air dapat dilakukan demi tercapainya perdamaian, pembangunan, dan hak asasi manusia.
"Komitmen negara dunia sangat critical mengingat pentingnya isu air bagi seluruh aspek kehidupan manusia dan bahkan bagi perdamaian dunia. Kerjasama internasional diperlukan. Pendekatan no one left behind, penting dikedepankan," tandasnya. ( Kompas.com )
Perhatikan! Ini Cara Perlakukan Bendera Merah Putih atau Terancam Denda Rp 100 Juta |
![]() |
---|
Akhirnya Bulan Ini Ada Tanggal Merah Selain Minggu, 18 Agustus 2025 Hari Libur Nasional |
![]() |
---|
Perintah Megawati Soekarnoputri: Kader PDIP Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Bos ChatGPT Bongkar Rahasia, Hindari Obrolan Sensitif di Chatbot, Pengguna Bisa Terjerat Hukum |
![]() |
---|
Kemana Perginya Uang di Rekening yang Diblokir? Ini Kata PPATK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.