Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Total Sudah Ada 16 Desa Kabupaten Jepara Dilanda Kekeringan: Instalasi Pengolahan Air Tak Berjalan

Kekeringan di Kabupaten Jepara semakin meluas, saat musim kemarau ini. Mengacu pada data PDAM Tirta Jungporo Kabupaten

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: muh radlis
TribunJateng.com/Tito Isna Utama
Warga Desa Kedungmalang, Kecamatan Kedung tengah mengatre suplai air bersih, Minggu (8/9/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Kekeringan di Kabupaten Jepara semakin meluas, saat musim kemarau ini.

Mengacu pada data PDAM Tirta Jungporo Kabupaten Jepara sata sudah ada sepuluh yang mengalami kesulitan air bersih.


Sedangkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara sudah mencatat ada enam desa mengalami kekeringan.


Total keseluruhan yang terdampak bencana kekeringan ada 16 desa di antaranya, Kecamatan Kedung di Desa Kedungmalang, Tedunan, dan Karangaji.


Kecamatan Pecangaan di Desa Gerdu dan Kaliombo. 


Kecamatan Welahan di Desa Ujungpandan. 


Kecamatan Jepara di Desa Wonorejo, Kuwasen, Bandengan, dan Kedungcino. 


Kecamatan Donorojo di Desa Sumberejo dan Celering. 


Kecamatan Keling di Desa Kunir. 


Kecamatan Bangsri di Desa Tengguli. 


Kecamatan Tahunan di Desa Ngabul, dan di Kecamatan Pecangaan di Desa Kaliombo. 


Dari banyaknya yang mengalami kekeringan, Direktur Utama Perumda Tirta Jungporo, Sapto Budirianto menjelaskan, instalasi pengolahan air di wilayah Selatan tidak berjalan karena Sungai Bongpes yang menjadi jalur dari sungai SWD II sedang dalam tahap normalisasi. 


Ia menjelaskan bahwa, warga yang mengalami kekeringan hanya bisa mengandalkan drooping air. 


Dengan itu, pihaknya rutin mengirim suplai air bersih secara gratis. 


"Kedungmalang sekitarnya itu memang masalahnya di jaringan. Instalasi tidak maksimal dan tidak ada perbaikan," kata Sapto kepada Tribunjateng, Sabtu (14/9/2024)


Ia berpeaan kepada warga, apabila terdapat warga yang membutuhkan air bersih karena bencana kekeringan maupun kedapatan suplai air yang membayar. 


Maka, warga dipersilahkan untuk berkoordinasi kepada Ketua RT/RW untuk melaporkan ke PDAM.


"Seperti biasa pemerintah desa berkoordinasi wilayah setempat kepada Ketua RT/RW untuk drooping air. Kemudian, apabila kedapatan yang bayar air, maka masyarakat bisa melaporkan ke pihak PDAM," ujarnya 


Di sisi lain, Kepala bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Jepara, Moh Ali Wibowo mengatakan bahwa sebanyak 4 820 jiwa atau 1 686 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak bencana kekeringan di enam desa.  


"Di Kecamatan Donorojo, Desa Sumberejo ada 1 969 jiwa, Clering ada 740 jiwa. Kecamatan Keling Desa Kunir ada 365 jiwa. Kecamatan Bangsri Desa Tengguli ada 1 250 jiwa. Kecamatan Tahunan Desa Ngabul ada 423 jiwa. Kemudian, Kecamatan Pecangaan Desa Kaliombo ada 1.219 jiwa. Mereka semua terdampak bencana kekeringan," jelasnya.


Adapun upaya terhadap wilayah tersebut, tambahnya, dengan realisasi distribusi bantuan air bersih sebanyak 346 ribu liter. 


Dengan rincian, Desa Tahunan 20 ribu liter, Donorojo 210 ribu liter, Pecangaan 40 ribu liter, Keling 40 ribu liter, Bangsri 20 ribu liter, Kedungmalang 20 ribu liter, Sumberejo 15 ribu liter, dan Clering 10 ribu liter. (Ito)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved