Santri Tewas Dianiaya di Sukoharjo
Kata Ponpes Tahfidz Az Zayadiyy Sukoharjo Menyoal Santri Tewas Dianiaya Senior: ke Polres Saja
Pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Az-Zayadiyy Sukoharjo memilih untuk tidak memberikan klarifikasi terkait meninggalnya Abdul Karim.
Atas kejadian itu, Tri Wibowo sebagai orangtua korban pun meminta agar pelaku bisa diadili agar kejadian serupa tidak terulang.
“Bukan saya dendam, bukan saya ingin memusuhi, saya ingin anak saya yang terakhir, jangan ada lagi,” ungkapnya.
Dia pun tak ingin ada stigma negatif terhadap pondok pesantren.
Dia hanya ingin kasus serupa tidak terulang.
“Pondok pesantren tetap pilihan terbaik buat anak."
"Tapi tolong jangan ada korban lagi, kasihan."
"Mereka sudah jauh dari orangtua mau belajar, kasihan."
"Mudah-mudahan anak saya yang terakhir,” jelasnya.
Dia menyesalkan anak sulungnya yang baru berusia remaja harus menghembuskan nafas terakhir.
Dia pun berharap agar amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT.
“Saya mohon doanya."
"Anak saya masih muda, masih kecil, 13 tahun."
"Pacaran saja belum, sudah meninggal."
"Semoga Allah SWT menepati janjinya,” tuturnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sedihnya Ayah Santri Ponpes di Sukoharjo Tewas Dianiaya Senior: Anak Saya Pacaran Saja Belum dan Santri Ponpes di Sukoharjo Jateng Tewas Diduga Dianiaya Senior, Pihak Ponpes Pilih Bungkam
Baca juga: Inisiatif Pertumbuhan dan Integrasi Infrastruktur Gas Bumi Nasional Jaga Kinerja PGN Semester I 2024
Baca juga: Sasar Kota Tegal, Alfamart Tekan Angka Prevalensi Stunting Melalui Program Satu Telur Sehari
Baca juga: UMP Terapkan Teknologi Berbasis Green Economy di Banyumas
Baca juga: Cerita Duka Kakek Almarhum Tirza Mahasiswa Udinus, Terakhir Bertemu Saat Libur Maulud Nabi di Jepara
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.