Berita Blora
Bupati Pastikan Bayi Tewas Tak Wajar di Blora Akibat Kelalaian Perawat: Sudah Mengakui Khilaf
Bupati Blora Arief Rohman akhirnya turut buka suara terkait peristiwa meninggalnya seorang bayi laki-laki di RSUD dr R Soetijono Blora.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muh radlis
"Ada dua perawat yang kita pindahtugaskan sementara, dan memang dua perawat itu yang jaga malam waktu itu, yang lain-lain nunggu investigasi, karena kita kan harus menetapkan, praduga tidak bersalah kan mas," katanya, kepada Tribunjateng, Sabtu (14/9/2024).
Kedua perawat itu, perempuan semua. Mereka dipindahtugaskan dari RSUD ke Dinkes Blora, ke bagian administrasi.
"Kita pindahtugaskan ke sini di Dinkes, mereka juga masih bekerja, tapi kalau di Dinkes kan pekerjaannya beralih ke administrasi. Dan itu berdampak, bagi pendapatan mereka,"
"Kalau di RSUD sana kan mereka dapat gaji pokok dan gaji profesi, kalau di Dinkes kan tidak ada jasa, terutama jasa pelayanan, ya yang didapat hanya gaji pokok saja. Sangat signifikan penurunannya memang," jelasnya.
Lebih lanjut, Edy Widayat, tidak dapat memastikan sampai kapan kedua perawat itu dipindahtugaskan.
Pihaknya, masih menunggu hasil investigasi dari tim investigasi RSUD dr R Soetijono Blora.
"Ya kita lihat, sampai permasalahan ini clear, ada hasil investigasi dan hasil sidang etik, yang menyatakan mereka bersalah atau tidak," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, nasib nahas menimpa keluarga di salah satu Desa di Kabupaten Blora.
Seorang bayi laki-laki berusia 6 hari dari keluarga tersebut meninggal dunia di RSUD dr R Soetijono Blora, pada 5 September 2024, lalu.
Namun ada yang janggal dengan meninggalnya bayi tersebut. Berdasarkan foto yang beredar, kondisi tubuh bayi di bagian tangan terlihat melepuh.
Direktur RSUD dr R Soetijono Blora, Puji Basuki, turut buka suara terkait meninggalnya bayi tersebut.
"Dugaan penyebab kematian bayi tersebut masih dalam penyelidikan. Itu kan bayi dengan risiko tinggi, dengan asfiksia. Apakah dari asfiksia penyebabnya, atau yang lain, itu masih sedang proses investigasi," katanya, kepada Tribunjateng saat ditemui di RSUD dr R Soetijono Blora, Kamis (12/9/2024).
Saat ditanya terkait, kondisi tangan bayi yang melepuh, Puji belum bisa memastikan penyebab hal tersebut.
Menurutnya, saat ini tim investigasi dari RSUD yang dibentuk, tengah bekerja untuk menelusuri penyebab kejadian meninggalnya bayi tersebut.
Termasuk, apakah ada dugaan kelalaian perawat, pihaknya menegaskan bahwa tim sedang melakukan penelusuran.
Berkaca dari Kebakaran Sumur Minyak di Blora, Bupati Arief Larang Eksplorasi Sumur Minyak Ilegal |
![]() |
---|
Kebakaran Sumur Minyak di Blora, BPBD Minta Bantuan Kabupaten Tetangga untuk Penambahan Suplai Air |
![]() |
---|
Hari Ketiga Kebakaran Sumur Minyak di Blora, Empat Excavator Diterjunkan untuk Pemadaman |
![]() |
---|
Tidur Beralaskan Tikar, Warga Pengungsi Kebakaran Sumur Minyak di Blora Keluhkan Fasilitas |
![]() |
---|
Sudah 2 Hari, Api Kebakaran Sumur Minyak di Blora Belum Padam, Polisi Ungkap Kendala |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.